Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Empat nelayan pancing rawai asal Desa Paluh Sibaji, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, hanyut dengan perahu mereka yang diduga memasuki perairan Malaysia. Kini keempat nelayan tersebut ditahan oleh Polisi Maritim Malaysia.
Ketua DPD HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Sumut, Zulfahri siagian melalui humasnya, Agus Leo kepada medanbisnisdsily.com, Senin (8/2/2021), mengatakan, keempat nelayan tersebut, yakni Nurhuda (32) selaku tekong kapal ikan, Mujiono (40), Idris (38), dan Yudi Yustira (21). Mereka dituduh menangkap ikan melewati perairan perbatasan Indonesia-Malaysia.
Informasi yang diterimanya, keempat nelayan tersebut ditangkap petugas Maritim Malaysia yang menaiki KM Tugau 1740 LT Aset APMM Perak Malaysia. Nelayan asal Pantai Labu itu didugak menangkap ikan sudah berada di perairan Malaysia. Setelah mendapat informasi tersebut, Zulfahri berkomunikasi dengan pemilik kapal, Hasan Basri (52), dan yang bersangkutan membenarkan informasi tersebut. Kapal ikan tanpa nama dengan alat tangkap pancing rawe bermesin 5 GT, disebutkan berangkat dari Desa Paluh Sibaji, Pantai Labu, Kamis (4/2/2021).
Kapal ikan tersebut diperiksa petugas Maritim Malaysia dan dinyatakan telah melanggar wilayah perairan Malasia, sehingga kapal ikan tanpa nama dan keempat nelayan tersebut di bawa ke Malaysia, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Zulfahri mengatakan, pemilik kapal ikan tersebut mengaku sudah mengingatkan tekong untuk tidak menangkap ikan di wilayah perairan Malaysia, namun tekong kapal ikan yang baru kali ini membawa kapal ikan tersebut, kemungkinan hanyut sehingga masuk wilayah perairan Malaysia.
HNSI menduga, penangkapan nelayan asal Pantai Labu, Deli Serdang sebagai upaya balas dendam dari Kapal Patroli Malaysia, setelah sebelumnya ada kapal ikan Malaysia, yang ditangkap kapal patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) beberapa hari lalu. "Kami ingin minta klarifikasi kepada Konjen Malaysia yang ada di Medan, karena kejadian seperti ini sudah sering terjadi. Jika petugas Kapal Patroli KKP menangkap kapal ikan Malaysia, mereka juga ganti menangkap kapal ikan kita," ungkap Zulfahri.