Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Berbagai aturan telah diterbitkan Gubernur Sumatera Utara, Rahmayadi, agar masyarakat patuh menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan covid-19. Namun itu tak juga efektif.
Konsekuensi dari belum patuhnya masyarakat akan protokol kesehatan adalah terlihat dari semakin bertambah banyaknya masyarakat yang positif terpapar covid. Di Sumut saja pertambahannya dalam satu hari mencapai 164 pasien.
Ia mengatakan penerapan protokol kesehatan mutlak karena kedisiplinan mencegah covid-19 berada di masyarakat.
"Kita hari ini 164, bayangin kemarin sudah 60, sekarang 164. Jadi cukup besar. Kenapa?, karena kita tidak disiplin," ujar Edy Rahmayadi, Senin (08/02/2021).
Meski dikenakan sanksi pelanggaran protokol kesehatan, namun tetap saja tidak merubah kebiasaan buruk. Pelanggaran protokol kesehatan masih marak terjadi.
Apalagi masyarakat terus menggandrungi tempat-tempat usaha malam, seperti makan dan ngopi. Padahal sudah ada ketentuan bahwa kegiatan usaha harus tutup paling lama pukul 21.00 WIB. "Taati jam 21.00 sudah tutup semuanya," tegas Edy.
Melihat lemahnya kepatuhan masyarakat, Gubernur Edy Rahmayadi, mengancam akan mengeluarkan kebijakan pencegahan covid-19 yang lebih ketat lagi di masyarakat.
"Tapi nanti ke depan ini, saya akan perintahkan, saya tutup benar itu. Saya tutup sebulan gitu," ujar Gubernur Ed didampingi Kepala Bappeda Sumut, Hasmirizal Lubis.
"Tapi nanti tak makan pula orang itu, ya ikutinlah. Wartawan beritahu itu rakyat. Ikutin benar, pakai masker. 21.00 cukup lah, jam 9 tutup, oke!," pungkas Edy.