Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Rabu (10/2) waktu setempat mengumumkan pembentukan satuan tugas (satgas) khusus Departemen Pertahanan soal Cina dan memerintahkan peninjauan segera pendekatan strategis militer terhadap tantangan dari Beijing.
Seperti dilansir AFP, Kamis (11/2/2021) dalam kunjungan Biden ke Departemen Pertahanan AS atau Pentagon, ia mengatakan peninjauan itu sangat penting "sehingga kita dapat memetakan jalur yang kuat ke depan pada masalah-masalah terkait Cina yang akan membutuhkan upaya seluruh-pemerintah."
"Kita perlu memenuhi tantangan yang semakin besar yang ditimbulkan oleh Cina untuk menjaga perdamaian dan mempertahankan kepentingan kita di Indo-Pasifik dan secara global," tambahnya.
Satgas baru tersebut diberi waktu empat bulan untuk menghasilkan penilaian dan rekomendasi tentang strategi militer AS terhadap China, baik dalam teknologi, struktur dan postur pasukan, aliansi dan hubungan pertahanan bilateral dengan Beijing.
Dia mengatakan peninjauan Pentagon perlu didukung oleh partai politik dan Kongres, dan dari sekutu dan kemitraan lainnya.
"Begitulah cara kita menghadapi tantangan China dan memastikan rakyat Amerika memenangkan persaingan di masa depan," kata Biden.
Sebelumnya, Biden mengatakan akan mengantisipasi persaingan AS dengan Cina. Biden memperkirakan kedua negara akan saling bersaing ekstrem tapi bukan melakukan konflik.
"Saya sudah mengatakan selama ini, bahwa kita tidak perlu menghadapi konflik. Tapi akan ada persaingan ekstrem," kata Biden.
"Saya tidak akan melakukannya seperti Donald Trump. Kita akan fokus pada aturan internasional," imbuhnya.
Cina dianggap sebagai musuh strategis nomor satu Amerika Serikat, dan tantangan utama di seluruh dunia.
"Kita juga akan secara langsung menghadapi tantangan yang ditimbulkan pada nilai-nilai kemakmuran, keamanan dan demokrasi kita oleh pesaing paling serius kita, Cina ," cetus Biden dalam pidato yang disampaikan saat kunjungan pertamanya ke Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (4/2).
Diketahui bahwa selama era Trump, hubungan Cina dan AS merosot ke level terendah sejak terjalinnya hubungan diplomatik kedua negara tahun 1979 silam. Kedua negara berselisih soal berbagai isu mulai dari perdagangan dan teknologi hingga Hong Kong, Taiwan, dan Xinjiang, serta Laut Cina Selatan.(dtc)