Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Istanbul. Seorang pegawai Konsulat Iran di Istanbul, Turki, ditahan atas dugaan keterlibatan dalam kasus pembunuhan seorang pengkritik Iran. Pegawai konsulat Iran itu diduga membantu dalang utama pembunuhan untuk kabur dari Turki tahun 2019 lalu.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (13/2/2021), pegawai konsulat yang diidentifikasi oleh kantor berita Anadolu dengan inisial MRN ini diduga menyediakan dokumen perjalanan palsu untuk tersangka dalang utama pembunuhan itu, sehingga memampukannya kembali ke Iran.
Penahanan pegawai konsulat ini terkait penyelidikan kasus pembunuhan Masoud Molavi di Istanbul pada 14 November 2019 lalu. Molavi diketahui membantu mengelola sebuah saluran pada media sosial Telegram bernama 'Black Box' sejak Maret 2018. Saluran itu mempublikasikan dugaan korupsi yang dilakukan para pejabat pemerintahan, yudisial, dan intelijen Iran.
Pada saat itu, pihak kepolisian menyebut Molavi dibunuh oleh seorang pembunuh bayaran yang menembakkan belasan peluru. Molavi semasa hidup mengklaim dirinya pernah berkomunikasi dengan Garda Revolusi Iran.
Dalam cuitan Twitter beberapa bulan sebelum meninggal, Molavi memperingatkan bahwa dirinya dalam bahaya dibunuh sebelum bisa 'memberantas para pemimpin mafia korup ini'.
Penahanan staf konsulat Iran ini pertama dilaporkan oleh surat kabar pro-pemerintah Turki, Daily Sabah, pada Kamis (11/2) waktu setempat. Daily Sabah menyebut staf konsulat yang ditahan bernama Muhammad Reza Naserzadeh (43).
Menurut Daily Sabah, pria yang menggunakan dokumen perjalanan palsu untuk kabur dari Turki itu bernama Ali Esfanjani, yang diduga sebagai 'dalang utama' pembunuhan Molavi.
Penahanan ini berpotensi mengancam hubungan dekat antara Turki dan Iran. Kedua negara bertetangga ini menikmati hubungan perdagangan dan diplomatik yang kuat meskipun ada berbagai sengketa kawasan, termasuk konflik Suriah.(dtc)