Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Pyongyang. Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un, dilaporkan marah-marah saat memimpin rapat pleno pekan ini. Dia memecat Menteri Perekonomian yang baru saja ditunjuk bulan lalu dan mengecam kabinetnya yang dianggap kurang inovasi dalam menyusul target rencana ekonomi lima tahun yang baru.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (13/2/2021), Partai Buruh Korea baru menyelesaikan rapat pleno selama empat hari pada Kamis (11/2) waktu setempat, saat Kim Jong-Un memetakan visi untuk urusan antar-Korea dan hubungan dengan negara lain, juga untuk peraturan partai dan masalah personel.
Dengan isu ekonomi memuncaki agenda, Kim Jong-Un mengkaji rencana aksi untuk strategi lima tahun yang baru yang diungkapkan dalam kongres Partai Buruh bulan lalu, di tengah sanksi internasional, penutupan perbatasan berkepanjangan dan pengurangan bantuan dari luar karena pandemi virus Corona (COVID-19).
Dalam rapat pleno itu, Kim Jong-Un menuduh kabinetnya menyusun rencana lima tahun 'tanpa perubahan besar' dari rencana sebelumnya, yang oleh Kim Jong-Un disebut telah 'sangat gagal di hampir semua sektor'.
Kim Tu Il yang baru ditunjuk memimpin Departemen Urusan Perekonomian pada Januari lalu, dipecat dan diganti oleh O Su Yong yang merupakan pembuat kebijakan ekonomi sejak lama yang menjabat Wakil Perdana Menteri sebelumnya.
"Gagasan dan kebijakan kongres partai tidak tercermin dengan baik dalam rencana kerja ekonomi yang diusulkan tahun ini dan sudut pandang inovatif dan taktik jelas tidak dapat ditemukan," tegas Kim Jong-Un dalam rapat itu, seperti dikutip kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA).
"Kabinet telah gagal memainkan peran utama dalam memetakan rencana bidang ekonomi yang penting dan hampir secara otomatis menggabungkan angka-angka yang dirancang oleh kementerian," imbuhnya.
Sebagai hasilnya, sebut Kim Jong-Un, rencana untuk beberapa sektor meningkat secara tidak realistis dan yang lainnya memiliki tugas yang dapat dicapai dengan mudah.
Partai Buruh Korea memutuskan untuk membangun 10.000 rumah di ibu kota Pyongyang tahun ini, untuk menggantikan rencana pembangunan sebelumnya yang disebut Kim Jong-Un terlalu rendah dan produk dari 'self-protectionism dan kekalahan' dalam birokrasi.
Televisi nasional Korut menunjukkan momen saat Kim Jong-Un yang tampak marah sedang berteriak, mengarahkan jarinya dan menghantam podium saat berpidato dalam rapat itu.
Menurut KCNA, Kim Jong-Un juga menyerukan peningkatan kemandirian dan produksi barang serta material lokal, setelah perdagangan dengan China anjlok lebih dari 80 persen tahun lalu akibat pembatasan Corona. Diketahui bahwa China menyumbang sekitar 90 persen pengiriman masuk dan keluar Korut.
Sementara itu, sebagai bagian dari pergantian personel, komisi partai juga mempromosikan Menteri Luar Negeri Korut, Ri Son Gwon, ke politbiro tak lama setelah menunjuknya menjadi anggota alternatif dari badan pemerintahan berpengaruh di Korut.(dtc)