Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Seorang santri di Pondok Pesantren Nuur Ar Radhiyaah, Desa Pematang Tengah, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumateta Utara, berinisial AIK mengalami luka memar di sekujur tubuhnya. Korban dianiaya 10 orang rekannya sesama santri di pesantren itu. Kasus ini terkuak setelah orang tua korban membuat laporan ke Polres Langkat, Sabtu (13/2/2021).
Andriyani Ishak, orang tua korban sangat menyesalkan penganiayaan terhadap anaknya di pondok pesantren modern termegah dan terbesar di Sumatera Utara yang baru beroperasi itu. Menurutnya, kalangan orang tua santri menitipkan anak-anak mereka di pesantren itu untuk menimba ilmu, pembinaan akhlak dan mental. Tetapi, mengapa bisa terjadi penganiayaan terhadap santri hingga berujung kriminal. Saat ini kasusnya telah ditangani Polres Langkat.
Kapolres Langkat, AKBP Edi Suranta Sinulingga, melalui Paur Subbag Humas Polres Langkat, Aiptu Yasir Rahman, melalui pesan WatsApp-nya, Sabtu malam, mengatakan, Satres Krim Polres Langkat masih melakukan penyelidikan setelah orang tua korban membuat laporan polisi LP/82/II/2021/SU/LKT Tanggal 13 Pebruari 2021, kasus kekerasan terhadap anak.
Yasir Rahman menjelaska, sesuai laporan orang tua korban, penganiayaan terjadi pada Kamis, 11 Februari 2021, sekira pukul 18.30 WIB, di Pesantren Nuur Ar Radhiyyah.
"Terlapor/yang dilaporkan, FA (16) santri asal Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan beserta rekannya sekitar 10 orang, di antaranya LF, yang juga santri di Pesantren Ar Radhiyyah," terang Aiptu Yasir Rahman.
Dituliskannya lagi, Jumat, 12 Februari 2021, sekira pukul 20.00 WIB, orang tua korban/pelapor, menerima kabar dari anaknya bahwa korban dianiaya oleh 10 orang santri. Kondisi korban memar di sekujur tubuhnya.
"Sebagai orang tua kandung dari korban tidak terima dan membuat pengaduan ke KSPK Polres Langkat. Saksi-saksi, yakni para santri, di antaranya MRE dan SP," papar Aiptu Yasir Rahman.
Medanbisnisdaily.com belum mendapat konfirmasi ke pihak Pondok Pesantren Nuur Ar Radhiyaah terkait kasus ini.