Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Pakpak Bharat. Adanya protes warga terkait kualitas pekerjaan tahun 2020 di saluran irigasi Gabe Sasmi di Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat, menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pakpak Bharat, Lukman Padang bersama Bayar Manik langsung meninjau irigasi Gabe Sasmi, Jumat (19/2/2021).
Menuju lokasi bangunan irigasi yang dikeluhkan warga, Lukman Padang dan Bayar Manik tampak didampingi beberapa warga Tinada, serta dari pihak dinas PUPR Pakpak Bharat, yaitu Kabid Pengairan, Manotar Silalahi.
Dalam menyisir sepanjang saluran irigasi bangunan tahun 2020, warga sekali-sekali menunjukkan kepada anggota DPRD tersebut bagian bangunan irigasi yang kualitasnya diragukan, seperti lantai, serta dinding semen saluran irigasi yang sudah mengalami kerusakan.
Pasca meninjau bangunan saluran irigasi tersebut, Lukman Padang kepada wartawan menyampaikan, kalau dari sesi kualitas masih ada kekurangan. Misalkan, kata Lukman yang seharusnya saluran irigasi tersebut dibuat pembuangan, langsung di semen dan selain itu adanya saluran irigasi mengalami kebocoran.
"Kalau dari sisi kualitas masih ada kekurangan, misalkan yang seharunya dibuat pembuangan, tetapi langsung disemen, saya pikir masih gampang diperbaiki. Kebocoran masih ada, tapi masih ada biaya pemeliharaan, itu bisa digunakan untuk menutup itu, dan selanjutnya pembersihan saluran air, itu aja saran kami dari dewan," ungkap Lukman.
Di lokasi yang sama, Kabid Pengairan Dinas PUPR Kabupaten Pakpak Bharat, Manotar Silalahi saat dikonfirmasi wartawan terkait saluran irigasi tersebut menyampaikan, agar memperbaiki saluran irigasi yang mengalami kebocoran serta dinding semen saluran irigasi yang sudah mengalami kerusakan.
"Itu akan kami perbaiki, artinya nanti begini, kalau teman-teman berkenan, misalkan nanti teman-teman berkenan, bisa nanti bersama-sama kita saksikan proses perbaikannya atau setelah pasca perbaikannya," kata Manotar.
Sementara disinggung wartawan soal gagal tanam sebanyak 107 KK dan di mohon untuk dipertimbangkan, menurut Manotar sudah diluar konteks. Kerna, kata Manotar saat mereka masuk sudah menyampaikan bahwa pekerjaan ini mulai dari September sampai dengan Desember, dan jelas terpampang di papan proyek.
"Kan sampai akhir desember pekerjaanya, jadi kami pikir kami tidak salah kerna itu sudah kami sampaikan dan sudah kami sosialisasikan pekerjaan ini rencana mulai dari september sampai akhir desember," jawab Manotar.
Ditanya kontraktor serta biaya untuk mengerjakan rehabilitasi irigasi tersebut, dia mengatakan, rehabilitasi tersebut dikerjakan kontraktor CV Yamamo dengan nilai kontrak 892.568.049.