Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menyebut obligasi negara ritel seri ORI019 berhasil terjual atau terpesan sebesar Rp 26 triliun. Mayoritas pembeli surat berharga negara (SBN) ini adalah generasi milenial.
Berdasarkan keterangan resmi DJPPR yang dikutip detikcom, Senin (22/2/2021), terdapat 48.731 investor yang berinvestasi ORI019, di mana 22.268 atau sekitar 45.7% merupakan investor baru.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman mengatakan dana hasil penjualan ORI019 akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2020, termasuk untuk program penanggulangan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
"Penerbitan ORI019 tersebut memecahkan rekor penerbitan SBN ritel secara online, baik dari sisi nominal, jumlah total investor, maupun jumlah investor baru yang didominasi oleh generasi milenial," kata Luky.
ORI019, dikatakan Luky adalah SBN ritel pertama yang diterbitkan pemerintah pada awal tahun 2021. ORI019 ini juga diterbitkan dengan kupon terendah sepanjang penerbitan SBN ritel.
Meski tidak ada ORI yang jatuh tempo pada awal tahun ini, Luky menilai animo masyarakat sangat tinggi untuk berinvestasi. Untuk memenuhi tingginya animo tersebut, pemerintah melakukan penambahan kuota selama masa penawaran.
"Konsisten pemerintah untuk menerbitkan SBN ritel secara reguler dilakukan sebagai bagian dari upaya pemenuhan target pembiayaan APBN tahun berjalan, serta memberikan alternatif investasi yang aman bagi masyarakat," katanya.
"Diharapkan, peningkatan kesadaran dan budaya berinvestasi masyarakat Indonesia dalam jangka panjang, dapat turut mewujudkan kemandirian bangsa untuk pembiayaan pembangunan," tambahnya.
Berikut ringkasan hasil penjualan atau pemesanan ORI019:
1. Berdasarkan jumlah investor, generasi milenial mendominasi dengan porsi sebesar 37,5%, namun secara nominal masih didominasi oleh generasi baby boomers sebesar 38,6%.
2. Berdasarkan profesi, jumlah investor ORI019 didominasi oleh pegawai swasta yaitu 33,8%. Namun secara nominal, investor yang berprofesi sebagai wiraswasta masih mendominasi pemesanan ORI019 dengan porsi 46,6%.
3. Berdasarkan gender, jumlah investor ORI019 didominasi perempuan dengan porsi 58%. Apabila ditilik berdasarkan profesi investor, ibu rumah tangga menduduki peringkat tiga besar investor ORI019.
4. Terdapat 1.925 investor yang melakukan pemesanan dengan nominal Rp1 juta.
5. Sejak penerapan Single Investor Identification (SID) terdapat 26.463 investor yang membeli SUN Ritel lebih dari 1 kali (repeating investors), atau sebanyak 54,3% dari total jumlah investor ORI019, dengan nominal pemesanan sebesar Rp16,49 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 42 investor bahkan tidak pernah absen membeli SUN Ritel termasuk ORI019.
6. Rinciannya, generasi Z atau usia 20 tahun ke bawah sebanyak 1,0% dari total investor. Generasi milenial atau usia 20-40 tahun sebanyak 37,5%, generasi X atau usia 41-55 tahun sebanyak 34,0%, generasi Baby Boomers atau usia 54-74 tahun sebanyak 25,3%, dan generasi tradisionalis atau usia di atas 75 tahun sebanyak 2,2%.
Rincian profesi untuk pegawai swasta sebanyak 33,8%, wiraswasta sebanyak 31,2%, ibu rumah tangga sebanyak 10,1%, pelajar atau mahasiswa sebanyak 4,9%, PNS/TNI/Polri sebanyak 4,5%, pensiunan sebanyak 3,3%, pegawai otoritas/lembaga/BUMN/BUMD sebanyak 2,4%, profesional sebanyak 2,6%, dan lainnya sebanyak 7,2%.
"Pada penerbitan ORI019 kali ini mitra distribusi (midis) bank masih mendominasi penjualan ORI019, baik dari nominal maupun jumlah investor. Untuk kelompok non-bank, nominal penjualan terbesar dicapai oleh perusahaan efek, sedangkan jumlah investor terbesar diperoleh oleh kelompok fintech APERD," ungkap Luky.(dtf)