Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sekitar 200 pekerjaan dan US$ 21,7 juta hilang di Auckland, Selandia Baru. Hal itu disebabkan oleh kebijakan lockdown keempat yang diputuskan pemerintah setempat.
Wali Kota Auckland mengatakan proses vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat menjadi kegiatan prioritas. Sebab, lockdown telah menelan biaya jutaan dolar per hari.
Mengutip Reuters, Senin (1/3/2021), lockdown menyebabkan beberapa acara olahraga dan budaya dibatalkan atau ditunda.
Kebijakan ini juga berdampak pada lalu lintas pada akhir pekan, khususnya bagi para pelancong yang terjebak di pos pemeriksaan kota. Butuh waktu hingga 10 jam untuk mencoba sampai rumah mereka di Auckland.
"Auckland kehilangan sekitar 200 pekerjaan dan lebih dari NZ$ 30 juta (US$ 21,7 juta) per hari di bawah pembatasan," kata Wali Kota Phil Goff.
"Kami membutuhkan peluncuran vaksin untuk diprioritaskan di Auckland untuk menghindari lockdown ke depannya, melindungi pekerjaan dan pendapatan, dan memastikan Auckland dapat memainkan perannya dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional," tambah Goff.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan meningkatnya kasus COVID-19 telah karena banyak kesalahan-kesalahan yang dilakukan, seperti mengunjungi keluarga yang terinfeksi lalu mengunjungi tempat umum.
"Itu konsekuensi yang menghancurkan, tidak diragukan lagi," kata Ardern.
Dia pun menyerahkan kepada pihak Kepolisian apakah akan mengambil tindakan kepada orang-orang tersebut. Lockdown dengan batasan level 3 ini hanya mengizinkan masyarakat meninggalkan rumah untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari dan pekerjaan penting saja. Tempat umum akan ditutup.(dtf)