Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Deli Serdang. Dua kelompok remaja dari organisasi masyarakat (ormas) yang berbeda bentrok di Jalan Perintis Kemerdekaan, Desa Tanjung Morawa B, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara pada Sabtu (27/2/2021), sekitar pukul 23.30 WIB. Bentrokan dipicu persoalan pengambilan upeti bongkar muat barang di kawasan itu. Akibat bentrokan tersebut, pos keamanan tak berada jauh dari tempat kedua ormas 'perang tanding' tampak berserakan, kaca-kaca serta ada api menyala dari dalam yang diduga bekas dibakar.
Bukan itu saja, steling kaca milik warga yang digunakan sehari-hari untuk berjualan sarapan pagi juga terlihat hancur. Sumini, pemilik steling kaca di hadapan pihak kepolisian Polsek Tanjung Morawa yang turun ke TKP pascakejadian menangis histeris karena tempat jualannya rusak parah.
"Pak polisi lihat lah ini. Steling biasa untuk jualan rusak begini. Aku membelinya dengan cara kredit mencicil setiap hari Rp 30.000. Kalau sudah begini, bagaimana bisa berjualan lagi. Ya Allah," ucapnya sambil meneteskan air mata.
Kapolsek Tanjung Morawa, AKP Sawangin Manurung SH dikonfirmasi soal barang warga yang rusak terkena imbas dari pertikaian dua ormas menyarankan agar membuat laporan.
BACA JUGA: 2 Kelompok Remaja Baku Hantam di Tanjung Morawa
"Silahkan ke kantor (Polsek Tanjung Morawa) untuk membuat pengaduan. Tanpa laporan, kami tidak bisa bertindak," ujar Sawangin di temui di Mapolsek Tanjung Morawa, Minggu (28/2/2021).
Sawangin menyebutkan, pertikaian ini sebelumnya juga pernah terjadi, namun sudah dilakukan mediasi kedua ormas di Kantor Camat Tanjung Morawa, pada Januari 2021.
"Kami panggil kedua ormas yang bertikai. Dalam pertemuan dipersilahkan untuk lakukan pekerjaan, tapi jangan melakukan tindakan pidana. Akan tetapi, kejadian serupa kembali terjadi," sebutnya.
Ketika ditanya apakah ada diamankan dalam bentrok yang terjadi, Sabtu (27/2/2021) hingga Minggu pagi, Sawangin menjawab tak ada, karena mereka keburu lari saat personel tiba di lokasi kejadian.
"Mendapatkan informasi bahwa ada pertikaian, saya bersama personel turun ke tempat kejadian. Di sana, kedua ormas sudah tidak berada lagi. Kendati demikian, kami sisir sampai masuk ke dalam gang untuk mencari siapa dalang dari kerusuhan tersebut," jawabnya.