Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Dairi. Dandim 0206/Dairi memimpin apel gelar pasukan personel dan materil tanggap bencana tahun 2021. Kegiatan bertempat di lapangan parkir Hotel Debang Resort, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Senin (1/3/2021). Dalam arahannya Dandim 0206/Dairi Letkol Arm Adietya Yuni Nurtono SH mengatakan, apel gelar pasukan dalam rangka kesiapan menghadapi bencana alam, khususnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kodim 0206/Dairi.
Di samping wabah Covid-19 yang melanda dunia saat ini. Perubahan iklim yang tidak menentu, tidak luput menjadi tantangan besar bagi umat manusia untuk menunjukan kualitas diri sebagai mahluk sosial.
"Seperti, banjir bandang, tanah longsor serta Karhutla yang disebabkan faktor cuaca dan ulah oknum orang yang tidak bertanggungjawab," kata Adietya.
Disebutkannya, menindaklanjuti perintah Presiden RI Joko Widodo pada rapat koordinasi nasional tanggal 22 Februari 2021 lalu di istana negara Jakarta, Presiden mengingatkan kepada jajarannya termasuk kepala daerah serta pimpinan satuan TNI-Polri di daerah untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya Karhutla.
"Presiden juga mengharapkan sebuah rencana pencegahan yang matang, detail, sinergi semangkin kuat dan eksekusi lapangan yang semangkin efektif," ujar Adietya.
Terkait hal itu, Presiden juga menyampaikan enam arahan terkait upaya pencegahan dan pengendalian Karhutla, yakni :
1.Presiden mengintruksikan agar jajaran terkait memprioritaskan upaya pencegahan, jika terdapat titik api harus segera dipadamkan jangan sampai terlambat upaya pencegahan tersebut. Harus terkoordinasi dan terkonsolidasi hingga tingkat lapangan, artinya di desa kalau ada api kecil sudah harus diberitahukan.
2.Presiden meminta agar infrastruktur monitoring dan pengawasan harus ada sampai tingkat bawah. Juga memerintahkan agar satuan di tingkat mikro seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas serta kepala desa dilibatkan dalam upaya pencegahan Karhutla.Berikan pendidikan edukasi terus menerus kepada masyarakat. Presiden juga memerintahkan untuk melibatkan tokoh agama dan masyarakat untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang bahaya Karhutla bagi kesehatan dan dampak ekonomi.
3.Presiden mengintruksikan, jajaran terkait untuk menemukan solusi permanen untuk mencegah dan menangani Karhutla di tahun mendatang.
4.Presiden meminta penataan ekosistem lahan, pastikan permukaan tanah tetap terjaga, Buat banyak embung, sumur bor dan lain-lain.
5.Presiden mengintruksikan agar jajaran terkait terutama kepala daerah dan pimpinan satuan TNI-Polri di tingkat daerah untuk tanggap dan cepat, jika terdapat titik api, sehingga tidak membesar. Gubernur, Bupati, Pangdam, Danrem, Dandim, Polda dan Kapolres harus tanggap.
6.Presiden menegaskan agar dilakukan penegakan hukum tanpa kompromi, sehingga ada efek jera. Terapkan sanksi yang tegas bagi para pembakar hutan baik sanksi administrasi, perdata maupun pidana.
Diakhir arahannya, Dandim meminta kepada seluruh personel untuk menggunakan pakaian dan perlengkapan satuan yang ada, gunakan tanda pengenal dan alat pelindung diri sesuai kebutuhan.
"Cegah Dini dan lapor cepat setiap perkembangan yang terjadi. Laksanakan koordinasi antara semua unsur yang telah kita bentuk dan sepakati bersama tentunya sesuai dengan tugas masing-masing," terang Adietya.
Usai kegiatan apel, Dandim bersama Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu dan Kapolres Dairi AKBP Ferio Sano Ginting SIK MH melakukan pemeriksaan kesiapan personel dan kendaraan dalam menghadapi bencana alam dan Karhutla.