Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Pelindo 1 menggandeng perusahaan penyedia jasa logistik, yakni DHL Global Forwaring Indonesia. Menurut Vice President Public Relation Pelindo 1, Fiona Sari Utami kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (2/3/2021), kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan MoU dalam bisnis solusi logistik oleh Direktur Utama Pelindo 1, Dani Rusli Utama dan Direktur Utama DHL Global Forwarding Indonesia, Vincent Yong, di Jakarta, Senin (1/3/2021).
Kerja sama tersebut kata Fiona, meliputi transportasi, pergudangan, manajemen pergudangan, teknologi informasi, distribusi barang, dan kegiatan-kegiatan pendukung lainnya secara khusus di Pelabuhan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (Kuala Tanjung PIE).
Dani Rusli Utama mengatakan, untuk membangun ekosistem dan mempersiapkan Kuala Tanjung PIE sebagai gerbang utama Indonesia ke jaringan logistik global, kami harus bersinergi dengan banyak perusahaan logistik. Kerjasama Pelindo 1 dengan DHL ini akan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak serta memberikan layanan yang lebih murah, cepat, dan transparan.
"Setelah dengan DHL, kami akan bekerja sama dengan pemain logistik internasional lainnya seperti Amazone dan Alibaba,” kata Dani.
Menurut Dani, Kuala Tanjung PIE yang berada di tengah Selat Malaka sebagai jalur perdagangan tersibuk di dunia yang dilintasi 94.000 kapal per tahun dan didukung hinterland yang kaya sumber daya alam pertanian, perkebunan, dan pertambangan di sepanjang pulau Sumatera menjadikan posisi Kuala Tanjung PIE sangat strategis sebagai simpul penting dalam jaringan logistik dan supply chain global.
Kuala Tanjung PIE terdiri dari dua bagian yang saling terintegrasi, yaitu Kawasan Pelabuhan dan Kawasan Industri. Pembangunan Kawasan Pelabuhan ditandai dengan telah beroperasinya Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) sejak 2019. Sebagai hub internasional, pelabuhan ini didesain untuk mengakomodasi kapal-kapal berukuran besar dengan bobot 50.000 dead weight tonnage (DWT) serta berbagai jenis muatan, dari petikemas, curah cair, hingga kargo umum.
Adapun untuk kawasan industri, akan dikembangkan di area seluas 3.400 Ha, dengan potensi segmen industri yang beragam, di antaranya aluminium, palm oil, iron & steel, rubber, petrochemical, produk makanan, serta segmen industri lainnya sesuai dengan kebutuhan customer. Kawasan ini juga akan diperkuat dengan tersedianya berbagai jaringan transportasi terpadu berupa jalan tol Trans-Sumatera dan kereta api. Kuala Tanjung PIE pun terhubung langsung dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, yang merupakan pusat industri berbasis kelapa sawit utama di Sumatera bagian utara.
“Sebagai kompleks pelabuhan dan industri masa depan, Kuala Tanjung PIE akan terus berkembang, dengan visi menjadi Indonesia’s Logistic and Supply Chain Global. Hingga saat ini sudah ada beberapa perusahaan dan investor yang tertarik untuk berinvestasi di kawasan tersebut. Semakin banyak perusahaan dan investor yang menanamkan modalnya, tentunya akan mendukung akselerasi kebangkitan perekonomian Indonesia,” ujar Dani.