Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota DPRD Sumatra Utara (Sumut) Sugianto Makmur meminta agar kegiatan pengambilan emas di pinggiran sungai Batang Natal, Kabupaten Madina yang berlangsung secara ilegal dan massif dihentikan. Kegiatan itu telah mengakibatkan kerusakan sungai yang sangat fatal.
"Akibat dari pengambilan emas ilegal sudah berbulan-bulan, ikan-ikan dan hewan endemik yang hidup di Sungai Batang Natal terancam punah," ujar Sugianto Makmur kepada wartawan, Selasa (2/3/2021)
Dampak dari pengambilan emas ilegal itu, lanjut anggota Komisi B DPRD Sumut ini, masyarakat yang hidupnya sehari-hari sangat bergantung pada air sungai sangat terganggu, karena air sungai sampai ke muara, kotor dan berlumpur. Nelayan di pesisir Natal juga mengeluh, karena hasil tangkap ikan dan udang pun berkurang.
"Selama beberapa bulan, ada lebih dari seribu unit excavator yang mengorek sungai Batang Natal secara terus menerus. Tanah dan batuan disaring untuk mengambil benda-benda yang berberat jenis tinggi dengan tenaga air," ujar politisi PDI Perjuangan ini.
Karena itu, Sugianto meminta aparat hukum menindak tegas pelaku agar alam Kabupaten Madina yang indah dan lestari tidak hancur total. Apalagi dampak lingkungan dan dampak sosial akibat dari proses penambangan ilegal tersebut sudah begitu besar, bahkan mengakibatkan kelangkaan solar subsidi.
"Sebab, solar subsidi yang untuk masyarakat tersedot ke proses penambangan, baik untuk excavator, pompa air maupun genset," ungkap Sugianto.