Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pandemi COVID-19 memberikan tantangan bagi banyak sektor perekonomian. Tapi sektor ekonomi digital justru bisa bertumbuh akibat tatanan hidup masyarakat yang berubah.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan mengatakan ekonomi digital di Asia Tenggara masih bisa berkembang di tengah pandemi dengan gross merchandise value (GMV) USD 105 miliar.
"Khusus Indonesia, ekonomi digital kita masih dapat berkembang hingga dua digit di atas negara-negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura," kata Luhut saat membuka acara Belajar Digital Bareng yang diadakan secara virtual, Senin (8/3/2021).
Luhut mengatakan pertumbuhan ini tidak lepas dari investasi yang masuk ke sektor digital Indonesia. Tapi untuk mengembangkan sektor ekonomi digital di Indonesia, investasi saja tidak cukup.
Menurut Luhut, ekosistem yang tepat juga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi digital, terutama startup di Indonesia. Ia merujuk pada laporan Global Startup Ecosystem Report yang menyebutkan Indonesia berada di posisi pertama berdasarkan nilai ekosistem dengan nilai USD 26,3 miliar.
"Terlebih lagi report tersebut menempatkan Indonesia di peringkat kedua dari top 100 emerging ecosystem," jelas Luhut.
Ke depannya, Luhut berharap hubungan yang harmonis antara pemerintah, swasta dan akademisi bisa terus mendukung pertumbuhan ekonomi digital dan menggandeng lebih banyak UMKM agar go digital.
"Saya berharap kolaborasi yang nantinya tercipta antara semua pihak terus menciptakan multiplayer effect positif yang akan memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat Indonesia di era ekonomi digital," ucap Luhut.
"Saya yakin setelah kita melewati pandemi nanti transformasi perekonomian ke arah ekonomi digital akan terus berjalan karena hidup masyarakat sudah menjadi kebiasaan," pungkasnya.(dtn)