Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ketua Bidang Perdagangan, Perindustrian, ESDM Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Rama Datau mengatakan, industri sektor hulu migas memiliki potensi yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Namun, sayangnya belum banyak pelaku usaha muda yang terlibat di dalam sektor tersebut.
"Di sektor hulu migas ini salah satu sektor yang memang kita lihat cukup besar industrinya, tapi belum banyak para pelaku usaha muda yang terlibat atau ikut dalam industri ini. Kami mengapresiasi langkah yang dilakukan BKPM dan SKK Migas dalam rangka memberi ruang kepada pengusaha muda untuk terlibat aktif dan berkontribusi," ujar Rama, dalam diskusi 'Membedah Peluang Bisnis Rp 70 Triliun di Sektor Hulu Migas pada Forum Dialog HIPMI secara virtual, belum lama ini.
Dia menyebut, mengenai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dari komponen yang digunakan dalam industri hulu migas juga cukup besar. Sehingga, sangat potensial untuk dimanfaatkan oleh pelaku usaha.
"Seperti yang kita tahu bahwa beberapa hari yang lalu Pak Presiden Jokowi sudah menyampaikan beberapa kali kesempatan mengenai dukungan beliau terhadap penggunaan produk-produk dalam negeri. Tentu ini harus kita sambut dengan baik khususnya di industri migas bagaimana caranya kita sama-sama bisa meningkatkan kenaikan dari TKDN, sehingga terjadi multiplier effect dalam industri ini yang bisa menumbuhkan lapangan pekerjaan dan juga memberikan kesempatan-kesempatan untuk kami para pengusaha muda untuk bisa terlibat lebih banyak lagi di dalam sektor migas ini," ucapnya.
Rama berharap, dari hasil diskusi ini bisa menghasilkan masukan-masukan atau ide-ide yang memang kiranya bisa berguna untuk semua para pengusaha muda ke depan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Satgas Energi BPP HIPMI M. Nuh Nasution menyatakan bahwa sektor hulu minyak dan gas bumi Indonesia masih menjadi tempat yang menarik bagi investor. Faktor harga minyak dunia masih menjadi salah satu hal yang menahan investor untuk masuk.
"Ketertarikan investor untuk masuk ke Indonesia sebetulnya masih ada. HIPMI saat ini sudah siap dan kita secara grup ingin masuk ke industri hulu migas," ungkap Nuh.
Kendati demikian, Ia menjelaskan bahwa pemerintah masih harus menyeleksi calon-calon investor tersebut. Menurutnya, proses itu agar nantinya wilayah kerja yang ditawarkan bisa benar-benar digarap.
"Artinya sebelum masuk ke arena itu, kami akan mempersiapkan misalnya seperti bagaimana kemampuan mendukung TKDN dan juga edukasi-edukasi lainnya. Kami pun memahami karena ini industri yang highrise, artinya player-player itu harus sangat respect terhadap owner juga," tuturnya.
Menurut dia, pemerintah harus menyampingkan investor-investor yang tidak memiliki latar belakang di sektor bisnis hulu migas yang kuat. Investor dengan pengalaman yang kuat harus diutamakan oleh pemerintah.
"HIPMI di daerah juga sudah siap, sehingga kita akan memberikan edukasi untuk berkompetisi. Investor jangan hanya sekadar coba-coba masuk, tapi kalau investor sungguh-sungguh cari minyak itu yang diutamakan," imbuhnya.(dtf)