Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI mencatat, nilai pembiayaan Resi Gudang selama triwulan I-2021 mencapai Rp 17,7 miliar, tumbuh 292% dibandingkan nilai pembiayaan dalam periode yang sama di tahun 2020 yaitu sebesar Rp 6,06 miliar. Direktur Utama KBI, Fajar Wibhiyadi, mengatakan, pertumbuhan yang sangat signifikan ini tentunya dipengaruhi oleh semakin meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap manfaat dari sistem resi gudang (SRG).
"Dengan melihat banyaknya komoditas yang ada, Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan resi gudang. Tantangannya adalah bagaimana memberikan edukasi kepada petani dan pemilik komoditas terkait manfaat dari resi gudang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/4/2021).
Data dari PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) menyebutkan, sepanjang triwulan I-2021, telah diregistraskan sebanyak 86 resi gudang, meningkat 69% dibandingkan triwulan I-2020, yakni 51 resi gudang (RG). Beberapa komoditas yang telah memanfaatkan resi gudang antara lain, ayam karkas beku sebanyak 9 RG, beras 12 RG, gabah 42 RG, ikan 1 RG, kopi 10 RG, lada putih 2 RG dan rumput laut 10 RG.
“Resi gudang ayam karkas beku merupakan komoditas baru yang masuk ke resi gudang. Dengan adanya pemanfaatan instrumen ini, harapannya adalah meningkatkan kesejahteraan para peternak ayam. Resi gudang ayam karkas beku mulai masuk ke SRG pada bulan Juli 2020, dan di triwulan I-2021 ini, telah tercatat 9 RG dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 190,1 juta,"jelasnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No 33 Tahun 2020, tentang Barang yang Dapat Disimpan di Gudang dalam rangka Penyelenggaraan Sistem Resi Gudang, saat ini terdapat 18 jenis komoditas yang masuk dalam skema SRG, yaitu gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, rotan, garam, gambir, teh, kopra, timah, bawang merah, ikan, pala, dan ayam karkas beku.
“Ke depan kami optimis, pemanfaatan SRG akan tumbuh positif. Hal ini melihat luasan wilayah Indonesia yang memiliki banyak komoditas, serta masyarakat yang mulai memahami manfaat dari resi gudang," ujarnya.
Pihaknya optimis bahwa dengan adanya penanganan pandemi covid-19 yang tengah dijalankan pemerintah dengan program vaksinasi, akan memberikan stimulus untuk pergerakan ekonomi nasional. "KBI sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang bersama pemangku kepentingan lain, akan terus melakukan sosialisasi terkait pemanfaatan SRG. Hal ini sejalan dengan peran kami sebagai BUMN sebagai akseletator ekonomi masyarakat," tuturnya.