Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Menjelang lebaran Idulfitri, penjualan emas di Kota Medan masih lesu. Bahkan dibandingkan tahun lalu, omzetnya anjlok hingga 70%. Daya beli masyarakat yang masih rendah ditengarai menjadi penyebab lesunya penjualan emas menjelang lebaran.
"Kalau Lebaran tahun lalu masih bagus. Meski sudah ada Covid-19, namun saat itu masyarakat masih punya tabungan. Makanya penjualannya tidak seperti saat ini. Tapi kalau sekarang, tabungan sudah mulai menipis makanya beli emas tidak lagi prioritas," kata Pemilik Toko Emas Suranta di Pasar Pringgan Medan, Edi Suranta, Kamis (6/5/2021).
Edi mengatakan, meski Lebaran masih sepekan lagi, namun penjualan diperkirakan masih akan lesu. Karena memang saat ini, daya beli masyarakat yang menjadi penyebab pembelian emas tidak se-mentereng Lebaran-lebaran sebelumnya.
Untuk harga emas, saat ini sebesar Rp 820.000/gram. Namun dikatakan Edi, penjualan emas memang tidak terlalu dipengaruhi harga. Ditanya terkait masyarakat yang jual emas, kata Edi, tetap sepi. Hal itu kemungkinan karena masyarakat juga sudah menjual emasnya untuk keperluan lain.
Senada dengan Edi, Pemilik Toko Emas Surabaya di Pasar Sei Sikambing Medan, M Ginting, mengatakan, sejauh ini penjualan emas masih sepi. Daya beli masyarakat tidak ada karena ekonomi masih sulit. "Tahun lalu belim terlalu berdampak. Mungkin saat ini uang masyarakat sudah habis untik biaya hidup. Penurunnya memang berfluktuasi. Tapi sudah di atas 50%," katanya.
Namun untuk penjualan, dikatakan dia ada mulai terlihat kenaikan dibandingkan hari biasa. Menurutnya, ada kenaikan hingga 40%. Namun dia mengatakan, jumlah itu juga masih terbilang sedikit karena ini sudah H-7 lebaran.