Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Polsek Percut Sei Tuan memburu salah seorang pelaku hipnotis yang telah membuat resah masyarakat Kecamatan Percut Sei Tuan. Buronan yang diburu dan juga telah masuk DPO itu diketahui bernama Sineng.
"Pelaku ini salah satu komplotan hipnotis Kota Medan yang belum tertangkap dan cukup sukses dalam aksi kusuk badan para korban di dalam angkot maupun bus di Medan," ucap Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Jan Piter Napitupulu kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, Selasa (18/5/2021).
Dia juga telah mengetahui ciri - ciri pelaku yang kabur dari sergapan petugas di Jalan Letda Sujono Medan. "Pelaku ini kerap beraksi di seputaran Jalan Aksara - Jalan Pancing - Jalan Letda Sujono Medan, " paparnya.
Sebelumnya pelaku komplotan maling dalam angkot dengan modus hipnotis dan pura-pura kusuk, tak berkutik saat diringkus petugas Polsek Percut Sei Tuan di seputaran Jalan Letda Sujono Medan.
Tiga pelaku yang semula berdalih tak saling mengenal, akhirnya menyerah setelah petugas menunjukkan bukti-bukti keterlibatan mereka dalam aksi pencurian.
Tiga orang yang diamankan yakni, Buyung Uning (60) warga Jalan Sidoleksono, Gang Wijaya II, Dusun V, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Arlin Pasukan Lumban Gaol (45), warga Jalan Selar, Griya Martubung, Kecamatan Medan Labuhan dan Elvi Suriani Simanjuntak (39) warga Dusun V, Patumbak II, Kecamatan Patumbak.
Berdasar informasi yang diterima dari Polsek Percut Sei Tuan, peristiwa itu terjadi di Jalan Titi Sewa, dalam angkot jurusan Aksara-Tembung, Selasa (11/5/2021) sekira pukul 12.40 WIB.
Korban atas nama Salbiah (58) warga Jalan Lapangan Dusun VI, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP/854/V/2021/SPKT Percut, tanggal 11 Mei 2021. Saksi yang melihat aksi komplotan ini saat memperdaya korban yakni Evi Julianti.
"Komplotan ini beraksi mencuri barang berharga korban berupa 3 buah cincin emas. Saat itu korban didalam angkot bersama penumpang lainnya. Pelaku yang berjumlah empat orang duduk mengapit korban. Lalu denga modus pengobatan alternatif kusuk, korban diminta melepas tiga cincinnya dan memasukkan ke dalam tas," terang Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Jan Piter Napitupulu.
Pelaku bernama Sineng (DPO), terang AKP Jan Piter Napitulu, mengusuk korban yang seolah sudah terhipnotis dan menuruti saja kemauan pelaku.
Ketika pelaku Sineng mengusuk kedua tangan korban, pelaku Elvi menggeser badannya ke depan sehingga pelaku Buyung Uning bisa mengambil cincin korban yang disimpan di dalam tas.
Setelah berhasil, lalu satu persatu pelaku turun dari mobil angkot. Begitu komplotan ini turun dari angkot, Salbiah pun tersadar. Sontak wanita itu panik menyadari cincinnya sudah hilang.
Beruntung saksi yang melihat peristiwa itu segera membantu korban mencari pelaku. Ternyata pelaku belum jauh, namun saat ditanyai mengaku tidak tahu apa-apa. Namun warga sekitar bersama petugas segera bereaksi cepat dan mengamankan para pelaku. Sementara seorang lagi (Sineng) tak dapat ditemukan.
Meski semula ketiganya mengaku tidak saling mengenal. Tapi setelah dicek di handphone Evi, didapati no kontak para pelaku. Begitu juga sebaliknya. Sehingga mereka pun tak bisa mengelak lagi.
"Tinggal Sineng yang belum tertangkap. Kita sudah berkordinasi dengan Polsek lainnya untuk melacak keberadaan pelaku tersebut dan ditangkap untuk diboyong ke Mapolsek Percut Sei Tuan, " tandas AKP Jan Piter Napitupulu.