Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi mengeluarkan 39 awan panas dalam satu pekan terakhir. Dari jumlah itu, awan panas dominan mengarah ke tenggara.
"Pada minggu ini (25 Juni-1 Juli) awan panas guguran terjadi sebanyak 10 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan 29 kali ke tenggara dengan jarak luncur maksimal 3.000 meter," kata Hanik dalam keterangannya, Jumat (2/7/2021).
Dijelaskan Hanik, jarak luncur awan panas terjauh yakni 3 kilometer ke arah tenggara. Sementara awan panas yang mengarah ke barat daya terpantau luncuran terjauh mencapai 2 kilometer.
"Awan panas arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan ke tenggara dengan jarak luncur maksimal 3.000 meter," jelasnya.
Dampak awan panas, dilaporkan terjadi hujan abu di beberapa wilayah di sektor tenggara Gunung Merapi pada tanggal 25 Juni 2021.
Lebih lanjut, guguran lava juga teramati selama periode tersebut. Untuk guguran lava dominan mengarah ke barat daya.
"Guguran lava teramati sebanyak 100 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan 26 kali ke arah tenggara dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter," ungkapnya.
Sementara untuk volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1,6 juta meter kubik. Dijelaskan Hanik, berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 1 Juli kubah lava di bagian tengah mengalami perubahan ketinggian.
"Tinggi kubah tengah sebesar 0,5 m lebih rendah dari tanggal 24 Juni 2021. Meningkatnya jumlah kejadian awan panas guguran dan guguran lava menyebabkan kubah tengah teramati lebih rendah dari minggu sebelumnya," jelasnya.
Hanik menambahkan, kegempaan eksternal Merapi pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu. Kendati demikian, status Gunung Merapi masih di level Siaga.
"Aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga," ujarnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro, dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. dtc