Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Menanam kelapa hibrida hijau saat ini mulai diminati sejumlah petani di pesisir di Kabupaten Langkat. Karena, kelapa ini pada usia tanam 2,5 - 3 tahun sudah bisa dinikmati hasilnya.
Bagi petani yang memungut hasil lebih awal dari tanaman kelapa, yakni usia 2,5 tahun, mereka melakukan penderesan terhadap manggar/bunga kelapa untuk diproduksi nira kelapa. Cara ini lebih menguntungkan petani. Karena, satu pohon kelapa dikontrak perbulannya kepada petani Rp 30.000, seperti yang dialami Wahyudi, pemilik 3 hektar tanaman kelapa di Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Langkat.
"Kita yang punya tanaman kelapa duduk manis, mereka pembeli nira yang bekerja, mulai menderes sampai menjual niranya. Perpohonnya per satu bulan kita terima Rp 30.000 dari yang mengontrak. Ya Alhamdulillah, setiap bulan terima Rp 5.700.000, karena yang dideres belum ada 200 pohon," kata Wahyudi, Rabu (7/7/2021).
Bagi petani yang mau memungut hasil dari buah kelapa kering, mereka juga sudah bisa memungut hasilnya 3,5 tahun.
"Kalau saya tidak untuk produksi nira, tapi produksi kelapa kering, harga jual perbuah Rp 2.500, karena buah kelapanya juga lumayan besar. Kemudian kelapa hibrida pesisir ini tebal gagingnya, sehingga santannya banyak," sebut Muliono, petani kelapa di Desa Pasar Rawa, Gebang.