Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Baghdad. Tiga roket ditembakkan ke gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Irak pada Kamis (8/7) pagi waktu setempat. Rentetan roket dan serangan drone lainnya juga dilaporkan menargetkan pangkalan militer AS di Irak dan Suriah.
Seperti dilansir AFP, Kamis (8/7/2021), militer Irak dalam pernyataannya menjelaskan bahwa Kedubes AS di Baghdad tidak secara langsung terkena serangan roket. Disebutkan bahwa serangan roket mengenai tiga lokasi di dekat Zona Hijau, area misi diplomatik asing, yang dijaga ketat di Baghdad.
Salah satu sumber yang dikutip Reuters menyebut bahwa sistem anti-roket yang terpasang pada kompleks Kedubes AS berhasil mengalihkan serangan roket. Sirene sempat berbunyi di kompleks diplomatik tersebut.
Belum ada kelompok maupun pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket ini.
Pada Rabu (7/7) waktu setempat, sedikitnya 14 roket ditembakkan ke pangkalan udara Air al-Asad yang menjadi markas tentara AS di Provinsi Anbar. Juru bicara koalisi pimpinan AS, Kolonel Wayne Marotto, seperti dilansir Reuters menyebut bahwa dua orang di pangkalan udara tersebut mengalami luka-luka.
Secara terpisah, sejumlah pejabat AS yang enggan disebut namanya menyebut dua korban luka merupakan personel militer AS. Satu tentara disebut mengalami gegar otak, dan satu lainnya mengalami luka sobek ringan.
Militan Syiah bernama Brigade Pembalasan Al-Muhandis mengklaim bertanggung jawab atas rentetan serangan roket di Anbar tersebut. Menurut kelompok pemantau militan, SITE, Brigade Pembalasan Al-Muhandis bersumpah akan mengalahkan 'pendudukan brutal'.
Militan ini menggunakan nama Abu Mahdi al-Muhandis dari aliansi paramiliter Hashed al-Shaabi Irak, yang tewas dalam serangan drone AS tahun lalu bersama komandan Garda Revolusi Iran, Jenderal Qasem Soleimani. Bulan lalu AS melancarkan serangan udara terhadap pertempuran pro-Iran di wilayah Irak dan Suriah.
Di Suriah, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS melaporkan percobaan serangan di dekat pangkalan koalisi mereka. SDF menyatakan pihaknya berhasil menangkis serangan drone di dekat pangkalan mereka yang ada di ladang minyak Omar, Suriah bagian timur.
"Pasukan garis depan kami dalam melawan IS (Islamic State) dan pasukan koalisi di area ladang minyak Omar menghadapi serangan-serangan drone," sebut SDF.
Namun SDF juga menyatakan bahwa tidak ada kerusakan yang terjadi akibat serangan drone itu. Serangan semacam ini merupakan yang kedua sejak Minggu (4/7) malam waktu setempat, saat SDF melaporkan dua granat peluncur roket mendarat di sisi barat pangkalan minyak Omar.
Dalam pernyataan terpisah, Pentagon menyebut sebuah drone ditembak jatuh di wilayah Suriah bagian timur dan tidak ada tentara AS yang mengalami luka-luka, serta tidak ada kerusakan yang terjadi.
Belum ada kelompok maupun pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan drone ini. Namun kelompok pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, menyatakan milisi pro-Iran mungkin meluncurkan serangan drone itu dari area pinggiran di luar kota Al-Mayadeen, sebelah barat daya pangkalan minyak Omar.(dtc)