Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Terjalinnya sinergi antara PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) diyakini akan memacu pertumbuhan pemanfaatan resi gudang di Indonesia dalam beberapa waktu ke depan.
Direktur Utama KBI, Fajar Wibhiyadi, dalam keterangannya, Sabtu (21/8/2021), mengatakan, terjalinnya sinergi antara KBI dengan APRINDO tersebut tidak lepas dari peranan PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang untuk terus meningkatkan pemanfaatan resi gudang.
"Melalui sinergi ini, gudang-gudang yang dimiliki oleh para anggota APRINDO ke depan diharapkan bisa menjadi gudang SRG, sehingga bisa menjangkau daerah-daerah yang menjadi sentra komoditas namun belum ada gudang SRG. Pada akhirnya pemanfaatan gudang tersebut akan meningkatkan volume barang yang diregistrasi ke resi gudang. Sebagai negara yang memiliki luas wilayah yang besar dan memiliki banyak komoditas, sudah selayaknya pemanfaatan resi gudang bisa tumbuh," tuturnya.
Sementara Ketua Umum APRINDO, Roy N Mandey, berharap bahwa anggota APRINDO tidak hanya menjadi off taker atau standing buyer, tapi juga mampu menjadi pengelola gudang SRG. Bagi anggota APRINDO adanya kerja sama ini juga untuk mendapatkan kepastian dalam hal ketersediaan produk, dan yang tidak kalah penting adalah kestabilan harga.
"Hal ini tentunya akan didapatkan dengan melalui SRG. Kita tahu supplay chain untuk mendapatkan barang perlu beberapa layer. Dengan menjadi pengelola gudang SRG, maka anggota APRINDO langsung bisa mendapatkan barang, dan pada akhirnya masyarakat akan mendapatkan harga yang lebih baik. Upaya bersama yang dilakukan Aprindo dan KBI ini adalah dalam muara untuk ketersediaan barang, kestabilan harga, dan berujung pada konsumsi," tegasnya.
PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mencatat, sebanyak 428 resi gudang dari 8 komoditas dengan volume 9.593.717 kg senilai Rp 200,784 miliar telah diregistrasikan di sepanjang tahun 2020.
Sedangkan untuk semester I-2021, jumlah resi gudang yang telah diregistrasi mencapai 230 resi gudang atau meningkat hingga 49% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020, dimana resi gudang yang diregistrasi sebanyak 154 resi gudang.
Selain itu, terdapat 10 komoditas jumlah komoditas yang masuk resi gudang sepanjang semester I-2021, meningkat tajam jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 yang masih sebanyak 6 komoditas .
Sepanjang semester I-2021, total volume komoditas yang masuk resi gudang sebanyak 5.517.288 kg, atau meningkat 44% dari periode yang sama di tahun 2020, yakni 3.823.248 Kg. Sedangkan dari sisi nilai barang, total nilai barang yang diregistrasikan ke resi gudang mencapai Rp 170,995 miliar, meningkat 124% dibandingkan dengan semester I-2020 yang masih Rp 76,186 miliar.
Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, memberikan apresiasi atas sinergitas antara KBI dan APRINDO tersebut. "Tentunya ini adalah langkah awal untuk memantapkan sinergi dan kolaborasi dalam hal pemanfaatan resi gudang. Keduanya memiliki posisi stategis, APRINDO di retail dan KBI adalah Pusat Registrasi Resi Gudang. Apa yang dilakukan KBI dan APRINDO ini tentunya sejalan dengan yang dijalankan Kementerian Perdagangan untuk terus meningkatkan pemanfaatan SRG," ujarnya.
Fajar Wibhiyadi menambahkan, upaya untuk meningkatkan pemanfaatan resi gudang merupakan tugas bersama para pemangku kepentingan. PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang akan terus melakukan sinergi dan aliansi dengan berbagai pihak, baik dengan sesame BUMN maupun pihak swasta. "Melihat potensi yang ada, kami optimis kedepan pemanfaatan resi gudang akan terus tumbuh," ujar Fajar Wibhiyadi.