Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Musim hujan telah tiba. Banjir pun menghantui Kota Medan. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, banjir merendam 4 kelurahan di Kecamatan Medan Johor.
Menurut Wali Kota Medan, Bobby Nasution, penanganan banjir tidak bisa dilakukan secara sporadis. Tapi bertahap.
Sedangkan untuk peningkatan kapasitas sungai dengan normalisasi, diakuinya perlu berkoordinasi dengan pihak BWS (Balai Wilayah Sungai) Sumatera II dan juga Pemprov Sumut.
Kepada BWS Sumatera II, Bobby mengaku sudah memohon atau meminta agar sungai bedera, sungai deli dan sungai babura dapat dinormalisasi.
Hanya saja dia tidak dapat memaksa instansi yang berada dibawah koordinasi Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) itu untuk segera melakukan (normalisasi).
"Karena kita baru minta (normalisasi sungai) tahun jni juga, dan penganggaran tidak bisa dipaksakan karena dari pusat juga," ujarnya di Kantor Camat Medan Helvetia, Selasa (24/8/2021).
Berdasarkan hasil koordinasi terakhirnya dengan BWS Sumatera II, pengerjaan normalisasi sungai baru akan dilakukan tahun depan.
"Tahun ini sudah mulai ditenderkan (pekerjaan) kata BWS, tahun depan mulai pengerjaannya," ungkapnya.
Seperti diketahui, hujan yang mengguyur Kota Medan Minggu 22 Agustus 2021 malam membuat ratusan rumah di 4 Kelurahan Kecamatan Medan Johor terendam banjir. Tinggi air mencapai dada orang dewasa.
Camat Medan Johor, Zulfakhri Ahmad, menyebut 4 kelurahan yang terendam banjir yakni Kelurahan Kwala Bekala, Gedung Johor, Pangkalan Mansyur dan Kedai Durian.
"Di Kelurahan Kwala total 120 rumah/KK yang terkena banjir, Kelurahan Kedai Durian juga ada tapi tidak terlalu parah," ujarnya ketika dikonfirmasi, Senin (23/8/2021).
Zulfakhri mengaku tadi malam pihaknya bersama BPBD (Badan Penaggulangan Bencana Daerah) melakukan evakuasi terhadap seorang bayi.
"Ada bayi dari perumahan Villa Johor diungsikan, dinaikkan ke atas ke rumah keluarganya yang tidak kena banjir," bilangnya.
Eks Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan ini mengaku Jalan Eka Rasmi yang paling terdampak banjir.
"Banjirnya di jalan yang cekungan itu, warga disana gak mau diungsikan, karena kan sudah biasa. Cuma kami buka dua dapur umum di Karya Bakti dan Kwala Bekala," bebernya.
Ia mengatakan pagi tadi banjir sudah mulai surut. "Memang banjir karena hujan, pagi ini sudah surut," pungkasnya.