Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Eko-enzim bisa mengubah sampa organik menjadi barang yang bernilai ekonomis. Dengan begitu pengelolaan sampah organik dapat menyelesaikan permasalahan sekaligus menjaga kualitas lingkungan, penyelesaian masalah bahan bakar rumah tangga.
Pendiri Rumah Briket Ir Rena Arifah MSi, menjelaskan, eko-enzim mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna dalam pemanfaatan sampah buah atau sayuran. Secara harfiah, eko-enzim memiliki pengertian enzim yang berasal dari bahan-bahan lingkungan, ekologi.
"Eko-Enzim telah iteliti selama 30 tahun oleh seorang dokter dari Thailand. Eko-wnzim ini memiliki sejuta manfaat sebagai obat luar. Misalnya bisa meringankan luka bakar. Eko-enzim punya turunan manfaat lingkungan, pribadi, kesehatan hingga kecantikan," ungkap Rena pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Universitas Sumatera Utara yang berjudul Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Sampah Organik menjadi Produk Unggulan di Masa Pandemi Covid-19, Jumat (11/9/2021).
Menurut dia, melalui pengolahan sampah organik, masyarakat memiliki alternatif dan menciptakan peluang usaha baru yang sangat membantu dalam meningkatkan perekonomian keluarga.
Pada pengabdian yang diketuai oleh Prof Subhilhar MA PhD dan Dr Tonny P Situmorang MSi diadakan di Musala Komplek Villa Mutiara, Jalan Bajak 2H Komplek Villa Mutiara 3HA2, Medan Amplas, Kota Medan ini sebanyak 20 ibu rumah tangga hadir dengan membawa sampah organik yang berasal dari dapur masing-masing.
"Eko-enzim ini tidak hanya untuk pupuk. Bisa berguna bagi Ibu-ibu yang berumur 30 tahun ke atas karena biasanya perempuan sudah mengalami berbagai macam penyakit," terang Rena.
Ia menjelaskan, di dalam Eko-enzim terdapat asam laktat yang tinggi dan gelombang electromagnetik yang bisa membunuh virus-virus. Eko-enzim menghasilkan 03 sehingga sangat ringan dan mudah menguap di udara.
"Eko-enzim tidak untuk diminum. Eko-enzim ini bisa untuk obat kumur, mengobati gatal-gatal. Yang paling penting, bisa menjadi pengganti disinfectan dan menekan penyebaran Covid-19," lanjutnya.
Eko-enzim dapat mengurai zat kimia di tanah, menyuburkan tanah, digunakan sebagai pengganti sabun, sampo hingga bisa mengusir nyamuk. Akan hal itu, Eko-enzim disebut memiliki sejuta manfaat.
"Cara membuatnya, sampah organik dicampurkan molase, limbah gula. Dengan takaran 3 kg sampah, 10 liter air non kaporit, 1kg molase. Disimpan di wadah berbahan plastik yang tertutup rapat. Kenapa, karena proses permentasi menghasilkan gas. Prosesnya selama 100 hari ditempatkan di tempat yang tidak terpapar matahari langsung dan tidak dekat listrik maupun septic tank," jelas Rena.
Rena berharap, pengabdian pembuatan eko-enzim ini bisa menjadi pilot project di Komplek Villa Mutiara. Semua yang hadir bisa memulai dari rumah masing-masing, komplek masing-masing sehingga dapat terlihat efeknya.