Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Padatnya volume lalu lintas dan kerap terjadinya bencana alam longsor, mendesak harus adanya jalan alternatif yang menghubungkan Medan-Berastagi, Provinsi Sumatera Utara.
Dan pembahasan untuk rencana pembangunan jalan alternatif itu, terus dilakukan Pemprov Sumut melalui dinas terkait yang dikoordinir Bappeda atas arahan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, bersama Bupati Deli Serdang dan Bupati Tanah Karo.
"Sudah kita rapatkan kemarin bersama Bupati Deli Serdang dan Bupati Karo dan pihak terkait lainnya soal upaya menyelesaikan rencana pembangunan akses jalan alternatif Medan-Berastagi pada Kamis kemarin," ujar Plt Kepala Bappeda Sumut, Hasmirizal Lubis, di Medan, Sabtu (06/11/2021).
Hasmirizal Lubis mengatakan telah dipilih 1 dari 4 opsi ruas jalan alternatif yang paling memungkinkan bisa dibangun untuk menghubungkan Medan-Berastagi berdasarkan paparan Dinas Kehutanan dan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut.
Ruas jalan alternartif itu adalah Medan, Delitua, STM Hulu, Tanjung Raja, Pulau Mariam dan ke Barus Jahe. Diperkirakan panjang ruas jalan mencapai 50 km lebih (masih perkiraan awal).
"Yang kita lihat memang kemarin lahan untuk menjadi ruas jalan alternatif itu tidak mengganggu hutan konservasi, jadi disepakatiah jalur ini mengingat ini yang paling mudah untuk diselesaikan," ujarnya.
BACA JUGA: DPRD-Pemprovsu Bentuk Tim Percepatan Pembangunan Jalan Alternatif Medan-Berastagi
Dengan telah dipilihnya ruas jalan alternatif itu, Hasmirizal mengatakan Bappeda Sumut tahun ini juga mulai melakukan studi cepat untuk mengetahui layak tidaknya jalan alternatif itu dibangun.
"Sehingga kalau layak, kita akan anggarkan di tahun 2023, karena di 2022 kan kita susunlah dulu feasibility study (uji kelayakan proyek) master plannya, dan Detail Engineering Design (DED)-nya sebagai dasar untuk pembangunannya di 2023. Paling cepat di 2022 mungkin," ujarnya.
Dan karena hasil studi belum ada, tambah Hasmirizal, sehingga belum diketahui berapa kebutuhan biaya pembangunannya. Namun nantinya pembangunannya bekerjasama dengan Pemkab Deli Serdang dan Pemkab Karo.