Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Massa dari berbagai perkumpulan/lembaga menggelar Mimbar Rakyat Anti Korupsi Sedunia 2021 di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Kamis (09/12/2021). Dalam aksinya, mereka membawa perlengkapan dan memasak martabak yang kemudian dibagikan secara gratis. Terlihat pula spanduk bertuliskan "Selamat Menikmati Kolaborasi Martabak Sumut" di belakang tempat memasak martabak itu.
Indra Mingka dari LKLH Sumut, mencari keberadaan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi. Ia mengatakan jika gubernur tidak ikut memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, berarti dipertanyakan komitmennya dalam pemberantasan korupsi.
"Kalau tidak diperingati, komitmen dan integritas gubernur terhadap pemberantasan korupsi, kita pertanyakan," ujar Indra Mingka. "Betul, betul," sahut peserta aksi sambil bertepuk tangan.
Indra Mingka menambahkan hadirnya rakyat dalam aksi di depan kantor gubernur, memberi pesan kepada semua masyarakat untuk bersama-sama melawan korupsi.
Salah satu orator lainnya, Arif Tampubolon, bahkan menyerukan agar Gubernur Sumut menjelaskan kepada publik soal temuan atas dugaan penyimpangan dana refocusing covid-19 Pemprov Sumut.
Bahkan ia menilai KPK RI dengan komisionernya pada periode ini, kurang tegas komitmen dan integritasnya dalam pemberantasan korupsi. Itu didasarkannya antara lain dalam alih status pegawai KPK.
Contoh lain adalah belum seluruhnya mantan anggota DPRD Sumut diproses dalam kasus suap Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho. "Kalau memang sudah berakhir, jelaskan kepada masyarakat karena ini menyangkut marwah Sumut yang dipimpin Gubernur Edy Rahmayadi dan Wakil Gubenrur, Musa Rajekshah," ujar Arif.
Aksi mimbar rakyat anti korupsi itu berjalan dalam pengawalan aparat kepolisian dibantu Satpol PP. Akibat aksi, arus lalu lintas di depan kantor gubernur menjadi macet.