Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanah Karo. Harga jeruk di tingkat pelelangan ladang (petani) di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, anjlok. Sejak Januari 2022, pasaran jeruk hanya di level Rp 5.000-Rp 6.500/kg (sesuai mutu). Pada Desember 2021, harga masih bertahan Rp 7.000-Rp 8.000/Kg.
Informasi yang diperoleh medanbisnisdaily.com dari petani dan pengelelang di lapangan, Senin (17/1/2022), turunnya harga jeruk dipengaruhi oleh musim panen buah yang lain. Masuknya duku Palembang serta durian lokal Jawa ke Jakarta, merupakan penyebab terjadinya anjlok harga buah jeruk di Tanah Karo.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, apabila buah duku Palembang dan durian Jawa panen, maka harga jeruk akan mengalami penurunan beberapa saat. Itu terjadi karena konsumen lebih memilih buah musiman. Sementara buah jeruk senantiasa ada di pasaran. Kemungkinan bulan Maret nanti akan berangsur naik kembali,” ujar agen jeruk, Diman Sembiring.
Sejumlah petani jeruk yang ditemui medanbisnisdaily.com mengaku sangat berat dengan kondisi sekarang ini. Anjloknya harga jeruk sangat berpengaruh terhadap modal tani. Biaya produksi semakin besar, dimana saat ini pupuk dan pestisida mengalami kenaikan. Harga pupuk kimia meningkat minimal Rp 100.000 per sak dan pestisida rata-rata naik antara Rp 5.000-Rp 10.000 per item.
Banyak petani jeruk Karo yang menunda panen karena harga masih murah. Mereka menunggu buah duku Palembang dan durian Jawa habis panen.