Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Izzy (atau Isabella, diperankan oleh Laura Marano) adalah seorang mbak-mbak tukang salon yang hidupnya lumayan struggle. Tapi hal tersebut tidak menghentikannya untuk bercita-cita keliling dunia. Tapi nasib buruk menimpanya. Ada kebakaran kecil di salonnya yang membuat dia harus merelakan dana liburannya. Tapi ini hanya permulaan karena nasib baik segera menghampirinya.
Suatu hari tiba-tiba ada seseorang yang menghubunginya dan memintanya untuk memotong rambut pangeran dari Lavania yang bernama Pangeran Thomas (Mena Massoud, diimpor dari live action Aladdin). Tadinya Izzy mengira ini hanya bercanda. Tapi ketika si penelpon mengabarinya bahwa ia rela membayar Izzy dengan uang sebanyak 500 dollar, ia tak melewatkan kesempatan ini begitu saja. Ia pun berangkat untuk memotong rambut Pangeran Thomas.
Ternyata pertemuan pertama mereka tidak membuat Izzy terkesan. Saking kesalnya dia dengan Pangeran Thomas, ia mengucapkan selamat tinggal pada uang 500 dollar yang sangat ia butuhkan. Karena ini adalah film komedi romantis, tentu saja Pangeran Thomas hadir lagi ke dalam hidup Izzy dan meminta maaf atas kesalahannya. Keadaan menjadi semakin rumit ketika Izzy diundang untuk menjadi make up artist untuk acara pernikahan Pangeran Thomas di Lavania. Berbekal koper dan sahabat-sahabatnya, Izzy pun menerima pekerjaan ini. Ia tidak tahu bahwa sebentar lagi ia akan menemukan cintanya.
Sebagai pelopor streaming, Netflix sama sekali tidak pilih-pilih dalam menyediakan konten yang ada di perpustakaannya. Apa pun yang Anda cari, Netflix mempunyainya. Dari reality show tanpa mikir, barisan serial korea yang membuat banyak penonton termehek-mehek, film-film artsy yang disutradarai oleh sineas kelas atas sampai tontonan receh yang bisa Anda saksikan sambil mengupas bawang merah. The Royal Treatment masuk ke kategori terakhir tersebut.
Ini sebenarnya bukan pertama kali saya menonton film komedi romantis dari Netflix. Tapi ini mungkin pertama kalinya saya menonton komedi romantis dari Netflix yang suasananya seperti FTV yang diproduksi oleh stasiun TV lokal. Kalau Anda mengharapkan The Royal Treatment seperti Set It Up, Always Be My Maybe atau Someone Great, silakan lupakan saja. Yang ini bahkan ada di bawah standar film-film Natal yang dibintangi oleh Vanessa Hudgens yang sekarang sudah sampai jilid ketiga.
Skrip yang ditulis oleh Holly Hester benar-benar standar, Anda bisa melihat apa yang akan terjadi tanpa Anda berusaha. Kalau Anda sudah pernah menonton film sejenis ini sebelumnya, Anda tak akan kesulitan sama sekali untuk menebak apa yang terjadi. Tentu saja Izzy akan membuat Pangeran Thomas tersadar bahwa dia adalah manusia paling privilege sedunia yang selama ini belum pernah menginjak tanah. Tentu saja Pangeran Thomas akan membatalkan pernikahannya. Dan tentu saja (ini bukan spoiler, melainkan sebuah pakem yang sudah ditetapkan oleh film genre ini) mereka akan bersatu dan bahagia selama-lamanya. Dalam hal ini lengkap dengan cowok ganteng naik di atas kuda putih.
Skrip yang standar tersebut kemudian diterjemahkan dengan lebih standar lagi oleh sutradara Rick Jacobson. Dia sepertinya sudah tidak ada tenaga lagi untuk mengatur bagaimana The Royal Treatment menjadi beda dengan yang lain. Asalkan gambarnya terang dan enak dilihat, yang main ganteng dan cantik, tugasnya selesai sudah. Satu-satunya yang patut dipuji dari tugasnya mungkin adalah durasinya yang sangat bersahabat (hanya 97 menit).
Dengan presentasi yang cukupan dan pemain yang kebetulan memang enak dilihat, The Royal Treatment pada akhirnya menjadi sebuah tontonan yang memang ditujukan kepada Anda yang sudah tidak mau lagi mikir ketika menatap televisi. Kalau Anda suntuk pulang kerja dan ingin menyaksikan FTV yang agak lebih modal, The Royal Treatment bisa dicicip. Kadang kala, tak ada salahnya mematikan otak dengan menonton kisah cinta menye yang kita sudah tahu bagaimana akhirnya. dtc