Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Paris. Presiden Prancis Emmanuel Macron menelepon Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Macron meminta kepada Lukashenko agar Belarusia tidak menuruti perintah Rusia.
Dilansir dari Associated Press, Minggu (27/2/2022), percakapan telepon antara Macron dan Lukashenko terjadi pada Sabtu (26/2). Macron mengecam keputusan pihak Belarusia yang dianggap 'membantu' Rusia dalam invasi ke Ukraina.
Macron mengecam "beratnya keputusan yang akan mengizinkan Rusia untuk menyebarkan senjata nuklir di tanah Belarusia," sebuah pernyataan istana kepresidenan Prancis.
Macron mengingatkan persaudaraan antara Ukraina dan Belarusia. Ia menyebut persaudaraan itu harus membuat Belarusia "menolak menjadi pengikut dan kaki tangan Rusia dalam perang melawan Ukraina," kata pernyataan itu.
Diketahui, Belarusia menjadi salah satu titik strategis pasukan Rusia menggempur Ukraina. Belarusia merupakan salah satu jalan alternatif pasukan Rusia bergerak ke ibu kota Ukraina, Kiev.
Macron dalam beberapa hari terakhir terus mengupayakan gencatan senjata. Ia menelepon sejumlah pejabat negeri untuk mengutamakan diplomasi.
Korban Jiwa Berjatuhan
Baku tembak terjadi di sejumlah titik di Ukraina. Hal itu menyebabkan sebuah apartemen di Kota Kharkiv terkena tembakan artileri pasukan Rusia hingga menewaskan seorang wanita.
Dilansir dari CNN, Layanan Darurat Negara Ukraina mengkonfirmasi hal tersebut. Artileri itu menghantam lantai 9 apartemen.
Bangunan tersebut rusak parah. Sekitar 80 penghuninya berhasil diselamatkan. Sebagian besar penghuni kini berlindung di ruang bawah tanah.(dtc)