Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com -Jakarta - Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Malaysia mendesak pemerintah negeri jiran itu untuk mengambil sikap yang lebih jelas karena invasi Rusia di Ukraina bertentangan dengan prinsip dasar kebijakan luar negeri Malaysia.
Dubes Ukraina untuk Malaysia, Olexander Nechytaylo pada Selasa (1/3) mengatakan dia telah berbicara dengan Wisma Putra mengenai pernyataan terbaru pemerintah Malaysia tentang masalah ini. Diplomat Ukraina itu menambahkan bahwa dia konsisten meminta sikap yang lebih jelas dari Malaysia.
"Saya telah berkomunikasi secara resmi dengan Wisma Putra terkait pernyataan terakhir," ujarnya seperti diberitakan media lokal, The Star, Selasa (1/3/2022).
"Apa yang terjadi di Ukraina bertentangan dengan prinsip hukum internasional, kedaulatan, dan integritas teritorial, yang bertentangan dengan Piagam PBB dan ASEAN, dan bertentangan dengan prinsip kebijakan luar negeri fundamental Malaysia," katanya kepada media setelah acara Ekspresi Solidaritas di Kedutaan Besar Ukraina di Kuala Lumpur.
Nechytaylo, dalam pidatonya kepada lebih dari 30 utusan asing, mengatakan bahwa Ukraina berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh komunitas global.
Dia menambahkan bahwa lebih dari 400 warga sipil, termasuk 16 anak-anak telah tewas sejauh ini.
"Semua kejahatan ini sedang didokumentasikan dengan hati-hati untuk proses hukum lebih lanjut di Pengadilan Kriminal Internasional.
"Kami berdarah-darah, tetapi kami melawan dengan tekad yang lebih besar lagi," katanya.
Dalam kesempatan itu, Nechytaylo menambahkan bahwa sudah saatnya bagi Uni Eropa (UE) untuk menerima Ukraina sebagai anggota blok tersebut.
"Kami menerima dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari UE, dan apa yang rakyat Ukraina pertahankan sekarang di Ukraina adalah nilai-nilai yang diabadikan dalam bendera UE," imbuhnya.
"Kami percaya bahwa sudah waktunya bagi UE untuk mengambil keputusan karena waktu yang luar biasa membutuhkan keputusan yang luar biasa pula," kata Dubes Ukraina itu.
Sebelumnya pada Senin (28/2) waktu setempat, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan dia telah menandatangani permintaan resmi agar Ukraina bergabung dengan Uni Eropa.
Zelenskiy telah meminta Uni Eropa untuk mengizinkan Ukraina mendapatkan keanggotaan segera di bawah prosedur khusus karena mempertahankan diri dari invasi oleh pasukan Rusia. dtc