Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Moskow. Pemerintah Rusia kembali melontarkan komentar soal penggunaan senjata nuklir di tengah invasi ke Ukraina. Ditegaskan oleh Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, bahwa senjata nuklir hanya akan digunakan ketika ada ancaman terhadap keberadaan negara itu, bukan sebagai akibat dari perang yang berlangsung di Ukraina.
"Hasil apapun dari operasi (di Ukraina), tentu saja, bukan alasan untuk penggunaan senjata nuklir," tegas juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dalam wawancara dengan PBS Newshour pada Senin (28/3) dan dilansir CNN, Selasa (29/3/2022).
"Kami memiliki konsep keamanan yang sangat jelas menyatakan bahwa hanya ketika ada ancaman eksistensi negara, di negara kami, kami bisa menggunakan dan kami benar-benar akan menggunakan senjata nuklir untuk menghilangkan ancaman terhadap eksistensi negara kami," jelas Peskov.
Penegasan Peskov soal penggunaan senjata nuklir itu menggaungkan pernyataan Kremlin dalam wawancara eksklusif dengan CNN sepekan lalu. Saat itu, Peskov mengatakan senjata nuklir hanya akan digunakan dalam 'konsep keamanan domestik' dan jika Rusia menghadapi 'ancaman eksistensial'.
Peskov juga menekankan bahwa kebijakan Rusia yang diungkapkan ke publik, menguraikan kapan senjata nuklir bisa digunakan.
Ketika ditanya lebih lanjut oleh jurnalis senior CNN, Christiane Amanpour, dalam wawancara itu soal kondisi seperti apa yang mendorong Putin untuk menggunakan kemampuan nuklir Rusia, Peskov menjawab: "Jika itu adalah ancaman eksistensial bagi negara kami, maka itu bisa."
Dalam wawancara dengan PBS Newshour, Peskov juga menyangkal pasukan Rusia secara sengaja menargetkan warga sipil di Ukraina.
Bantahan ini disampaikan meskipun pasukan Ukraina, jurnalis dan para pengungsi Ukraina yang kabur dari perang menggambarkan gempuran brutal terhadap infrastruktur sipil, termasuk sekolah dan rumah sakit.
"Mereka tidak menggempur rumah-rumah. Mereka tidak menggempur apartemen. Mereka tidak menggempur objek-objek sipil. Mereka hanya menggempur dan membidik infrastruktur militer," tegas Peskov.(dtc)