Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-London. Lembaga National Cyber Security Center di Inggris memperingatkan bahwa para organisasi harus mempertimbangkan kembali riisko memakai teknologi Rusia, termasuk di antaranya software anti virus.
Salah satu perusahaan teknologi paling terkenal di Rusia memang adalah Kaspersky, yang merupakan perusahaan anti virus. Sebelumnya, Jerman juga telah mengimbau jangan memakai produk Kaspersky.
Federal Office for Information Security (BSI) mengklaim bahwa dengan memakai produk anti virus Kaspersky, para pebisnis misalnya berisiko untuk dimata-matai atau dipaksa meluncurkan serangan siber.
"Manufaktur IT Rusia bisa saja melakukan operasi serangan sendiri, dipaksa untuk menyerang sistem yang diincar atau dimata-matai tanpa sepengetahuan mereka atau sebagai alat untuk mengintai konsumennya," kata BSI.
Di Inggris seperti dikutip detikINET dari BBC, peringatan disampaikan pada organisasi yang menyediakan layanan pada Ukraina, organisasi yang jika mengalami gangguan akan memberi keuntungan pada Rusia serta organisasi yang bergerak di bidang infrastruktur penting.
"Kami memang tidak punya bukti bahwa pemerintah Rusia berniat untuk meminta produk dan layanan komersial Rusia untuk menyebabkan kerusakan pada kepentingan Inggris, namun tidak adanya bukti bukan bukti bahwa itu tidak ada," sebut lembaga itu.
Sebelumnya, Pendiri perusahaan anti virus Kaspersky, Eugene Kaspersky, tak dapat menutupi rasa kecewanya karena Jerman melarang produknya digunakan, terutama karena tidak ada dasarnya.
"Tanpa menyebut detail, saya bisa mengatakan bahwa klaim itu adalah spekulasi yang tidak didukung dengan bukti obyektif ataupun detail teknis," tulis Eugene.
"Tidak ada bukti penyalahgunaaan Kaspersky pernah ditemukan dan itu terbukti dalam sejarah perusahaan yang berusia 25 tahun, yang tetap bertahan dalam upaya tak terhitung semacam itu," tambah dia.(dtn)