Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Rantauprapat. Nelayan di Panai Hilir, Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut), mengeluhkan tingginya harga BBM jenis solar di daerah tersebut. Ketiadaan SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan) Pertamina, membuat harga solar selalu jauh di atas harga resmi.
Saat ini, harga solar di sana mencapai Rp 8.500 per liternya. Sementara harga resmi solar Pertamina hanya Rp 5.100 per liternya.
"Sekarang satu tong (drum) Rp 1.530.000 (Satu juta lima ratus tiga puluh ribu). Naik Rp 250.000 dari sebelumnya. Isi per tong enam jeriken. Satu jeriken isi 30 liter" kata Sekretaris Aliansi Nelayan Tangkap Teri (Antapi) Labuhanbatu, Darmanto, kepada wartawan Selasa (12/4/2022).
Menurut Darmanto kenaikan ini ibarat semakin memperparah luka lama yang selama ini telah diderita nelayan. Bukannya sembuh malah sebaliknya semakin parah.
"Hasil tangkapan semakin enggak berimbang dengan mahalnya harga BBM. Solusinya adalah SPBN. Itu sudah lama kita minta agar SPBN dibangun disini," imbuhnya.
Pendapat senada juga disampaikan pengurus HNSI Labuhanbatu, Joko Susilo. Dihubungi terpisah, Joko mengatakan rencana pembangunan SPBN di Panai Hilir sebenarnya pernah hampir direalisasikan Pemkab Labuhanbatu. Hal itu gagal terwujud karena Bupati saat itu yakni Pangonal Harahap keburu ditangkap oleh KPK.
"Saat itu, Bupati sebenarnya sudah oke, SPBN di Sei Berombang (Ibu kota Kecamatan Panai Hilir). Cuma keburu ditangkap KPK dia. Batal lah," kata Joko.
Setelah itu, menurutnya pembahasan kembali dilakukan saat kepala pemerintahan dipegang oleh Penjabat Bupati Mulyadi Simatupang, pada pelaksanaan Pilkada lalu. Namun hingga kini belum ada realisasi apa- apa terhadap hasil pembahasan itu.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Labuhanbatu, Adlin Tanjung mengatakan Pemkab Labuhanbatu mendukung rencana pembangunan SPBN tersebut. Ketiadaan investor menurutnya menjadi alasan utama mengapa rencana tersebut belum juga terwujudnya hingga saat ini.
"Pertamina bilang bisa dibangun, tapi pemodal lah belum dapat. Silahkan mari sama-sama kita carilah," kata Adlin.
Adlin mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan kajian terkait rencana pembangunan SPBN tersebut. Adlin juga mempersilahkan masyarakat yang berminat untuk menjadi investor pembangunan SPBN tersebut.