Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Perekonomian Sumatera Utara di sampai Maret 2022 atau Triwulan I, mulai masuk ke tahap recovery (pemulihan) di tengah imbas pandemi yang masih berlangsung. Oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu Sumatera Utara, pemulihan itu didorong kuat dari realisasi kinerja APBN tahun anggaran 2022 di Sumut pada bulan Maret.
Dari realisasi itu disimpulkan APBN bekerja keras untuk pemulihan ekonomi dan menjadi shock absorber yaitu menjaga ekonomi dan rakyat dari gejolak global yang berasal dari sumber komoditas pangan dan energi.
Kemenkeu Satu Sumatera Utara telah memaparkan kinerja APBN pada Maret 2022 dalam Laporan Assets & Liabilities Committee (ALCo) Regional Sumut secara zoom meeting pada Jumat 22 Maret 2022 lalu.
"Recovery ekonomi ini tentu harus kita pertahankan, bahkan kita tingkatkan di triwulan-triwulan selanjutnya," ujar Plt Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sumut, Heru Pudyo Nugroho.
Ia mengatakan pada Maret 2022, beberapa leading indicator menunjukkan tren penguatan seperti indikator perekonomian Sumut melalui perkembangan harga di tingkat konsumen yang mengalami inflasi 0,71% (pada bulan Februari sempat mengalami deflasi 0,21%).
Adapun inflasi 0,71% itu dengan komoditas utama penyumbang inflasi seperti cabai merah, bawang merah, emas perhiasan, beras, tomat, dan sawi hijau.
Heru Pudyo Nugroho menyebut Nilai Tukar Petani (NTP) Maret 2022 tumbuh 9,91% (yoy). Jika dibandingkan dengan bulan Februari 2022, NTP Maret tumbuh 2,24%.
Kenaikan NTP didominasi 4 subsektor yaitu Subsektor Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan, dan Perikanan, sementara Subsektor Tanaman Pangan mengalami kontraksi 0,64% terutama untuk komoditas jagung dan kacang kedelai.
Lebih lanjut dikatakan kinerja APBN terus dijaga dalam koridor ekspansif dan konsolidatif agar momentum pemulihan ekonomi tetap terjaga. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat sampai Maret 2022 mencapai Rp 2,91 triliun atau 14,55% dari total anggaran belanja.
Adapun realisasi itu terkontraksi 11,28% (yoy) yang dipicu oleh kontraksi pada seluruh jenis belanja, kecuali Belanja Bantuan Sosial yang mampu tumbuh sebesar 210,96%.
Sementara realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp 9,2 triliun atau 23,09% dari total anggaran TKDD. Realisasi ini tumbuh 12,05% dipicu pertumbuhan signifikan DAK Non Fisik mencapai 120,60%.
Dari sisi APBD, kontributor utama Pendapatan APBD berasal dari Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat mencapai 68,47%, yang menunjukkan bahwa dukungan dana pusat melalui TKDD masih menjadi faktor dominan untuk pendanaan APBD Pemprov Sumut.
Sementara itu Kepala Kanwil Ditjen Pajak (DJP) Sumut I, Eddi Wahyudi, mengatakan pemerintah terus melakukan penguatan di sisi penerimaan serta mengupayakan akselerasi belanja untuk menopang pertumbuhan.
Kinerja penerimaan perpajakan di Sumut yang dikelola oleh Kanwil DJP Provinsi Sumut I & II sampai bulan ketiga tahun ini telah mencapai Rp 6,3 triliun dari total target Rp 23,6 triliun pada tahun 2022.
Dijelaskan Eddi Wahyudi, realisasi penerimaan perpajakan itu tumbuh 58,71% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Porsi terbesar berasal dari PPN Dalam Negeri (30,07%), PPH Pasal 21 (16,86%) dan PPN Impor (14,23%).
Sedangkan menurut sektor, didominasi sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (36,30%) diikuti sektor Industri Pengolahan (25,30%).
Kepala Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Sumut, Parjiya, diwakili Kabid Kepabeanan dan Cukai, Iwan Riswanto, memaparkan kinerja penerimaan yang berasal dari Bea dan Cukai di Sumut. Ia mengatakan bea dan cukai terealisasi sebesar Rp 1,64 triliun dari total target Rp 2,12 triliun pada tahun 2022.
Iwan Riswanto mengatakan realisasi bea dan cukai itu tumbuh mencapai 74,74% (yoy) didukung pertumbuhan Bea Masuk sebesar 8,75% dan Bea Keluar yang signifikan sebesar 162,02%.
Akselerasi bea masuk didorong kinerja dari impor produk canai lantaian dari besi atau baja bukan paduan serta komoditas kebutuhan pokok, antara lain beras, gula, kacang-kacangan,dan pupuk.
Sedangkan akselerasi bea keluar didorong dari kinerja pertumbuhan ekspor kelapa sawit dan produk turunannya yang sangat signifikan sejak akhir tahun 2020.
Sementara realisasi cukai terkontraksi sebesar 29,27% (yoy) dipicu kegiatan produksi hasil tembakau yang masih terdampak covid-19 serta pemberlakuan pembebasan cukai terhadap etil alkohol (EA) untuk penanganan covid-19 seperti pembuatan hand sanitizer dan lainnya untuk alasan medis.
Kemudian Kepala Kanwil Ditjen Kekayaan Negara (DJKN) Sumut, Tedi Syandriadi, mengatakan kinerja PNBP terealisasi Rp 445,75 miliar atau 23,67% dari target PNBP. Adapun kontributor penerimaan terbesar berasal dari Pendapatan Jasa Pendidikan dan Pendapatan dari Jasa BPJS Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL).
Realisasi itu, lanjut Tedy, tumbuh 15,90% (yoy) yang menunjukkan sinyal pemulihan ekonomi yang terjaga didukung reformasi struktural. Beberapa jenis PNBP yang dikelola oleh Kanwil DJKN Sumut sampai dengan 31 Maret 2022 telah terealisasi sebesar Rp 6,4 miliar untuk PNBP BMN, PNBP dari piutang negara sebesar Rp 4,7 juta dan PNBP hasil lelang sebesar Rp 2,8 miliar.
Plt Kepala Kanwil DJPb Sumut, Heru Pudyo Nugroho, menambahkab pemulihan ekonomi akan terus berlanjut meskipun diliputi ketidakpastian. Peningkatan risiko ekonomi sebagai dampak normalisasi kebijakan moneter negara maju dan konflik geopolitik secara langsung telah meningkatkan harga komoditi energi, pangan, dan komoditi lain.
Namun pemerintah akan tetap mewaspadai eskalasi risiko dan tetap memfokuskan terhadap penanganan covid-19. Perwakilan Kemenkeu Satu Sumatera Utara sebagai pengelola fiskal di daerah akan terus berkolaborasi bersama instansi vertikal K/L, pemerintah daerah dan seluruh stakeholder terkait untuk terus mendukung pemulihan ekonomi Sumut.
Optimisme tetap harus dipelihara seiring upaya pengendalian pandemi dan perluasan cakupan vaksinasi guna mengembalikan kepercayaan diri masyarakat untuk kembali menghidupkan aktivitas ekonomi.
Sampai 31 Maret 2022 cakupan vaksinasi di Sumut telah mencapai 10.726.650 dosis untuk vaksin I, 8.868.849 dosis untuk vaksin II, dan sebanyak 1.284.311 untuk vaksin III/booster.