Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ditemukan 19 hewan ternak di wilayah Sumatera Utara yang berdasarkan pemeriksaan sampel di Balai Veteriner Medan, dinyatakan positif terkena wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).
Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar Harahap, mengatakan 19 ekor ternak itu berada di wilayah Kabupaten Deli Serdang sebanyak 12 ekor dan 7 ekor di Kabupaten Langkat.
Hal itu disampaikan Azhar Harahap kepada wartawan usai Rapat Kordinasi Pengendalian PMK di Sumut di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Kamis (19/05/2022) sore.
"Namun masyarakat tak perlu panik menanggapi kondisi itu. Sebab 19 ternak itu kondisinya kian membaik dari penanganan yang kita lakukan," ujar Azhar.
Mantan Kadis Pertanian Sumut itu juga mengungkap ada 1.013 ekor ternak sapi yang diduga (suspek) terkena wabah PMK. Namun begitu pun, tak satu pun dari jumlah itu yang mati.
Disebutkannya semuanya ternak suspek PMK itu berada 6 kabupaten/kota, yakni Deli Serdang, Langkat, Medan, Binjai, Asahan, dan Batubara. Sedangkan di 27 kabupaten/kota lainnya di Sumut, sama sekali belum ada suspek.
"Yang sudah terindikasi ya, belum positif. Karena, belum diambil sempelnya ke laboratoroum di 6 Kabupaten/Kota Batubara, Asahan, Kota Medan, Binjai. Semuanya terkendali, belum ada yang mati dan masih bisa terobati," ujarnya.
"Kita lakukan penanggulangan 1.013 ekor ternak terindikasi (PMK) di Sumatera Utara. Alhamdulillah belum ada yang mati," kata Azhar lagi, seraya menambahkan masyarakat tidak perlu panik.
Lebih lanjut Azhar mengatakan PMK bisa diobati. Kemudian mengutip pernyataan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, sebutnya, daging ternak yang terkena PMK, juga masih aman dikonsumsi, kecuali jeroan dan bagian lidah.
"Dan kita tegaskan juga, penyakit mulut dan kaki pada ternak ini tidak menular kepada manusia," jelas Azhar.
Ia menambahkan, Pemerintah Indonesia akan mendatangkan vaksin PMK dari luar negeri dan akan juga diciptakan vaksin dari dalam negeri untuk penanganan wabah PMK.
"Pemerintah Pusat lagi mengurus vaksinnya, pertama mendatangi dari luar negeri dan kedua ciptakan vaksin dari dalam negeri," ucap Azhar.
Sementara untuk Sumut sendiri, telah dibentuk Tim Pengendalian PMK. Beberapa tugasnya adalah mengawasi lalu lintas ternak yang masuk ke Sumut, melakukan penanganan, dan sosialisasi pencegahan dini PMK.
"Sesuai arahan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, kita bentuk Tim Pengendalian PMK. Insyallah dengan kebersamaan kita semua, wabah ini bisa kita atasi bersama," pungkas Azhar.