Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kawasan Asia-Pasifik memiliki tantangan yang selama setahun terakhir. Dari persoalan pembatasan perjalanan hingga gangguan rantai pasokan.
Namun hal ini tidak menghentikan wirausahawan muda di kawasan ini tidak melahirkan ide-ide baru, membangun kesuksesan, dan dalam beberapa kasus malah memulai bisnis mereka sendiri.
Penghargaan 30 Under 30 Asia yang dirilis Forbes tahun ini menunjukkan banyak hal. Dari cara-cara inovatif dalam memberikan layanan e-commerce dan pembelajaran online hingga menjelajah ke ruang Web3, mereka memberikan gambaran sekilas tentang seperti apa masa depan kawasan tersebut.
Mengutip Forbes, Sabtu (28/5/2022), lebih dari 4.000 nominasi yang diajukan untuk masuk dalam daftar tahun ini, sebuah rekor untuk daftar di Asia. Sebanyak 300 finalis dipilih oleh reporter Forbes dan sekelompok juri, termasuk beberapa pemodal ventura paling aktif dan pemimpin bisnis yang sukses di Asia.
22 negara dan wilayah terwakili dalam daftar dengan India menempati peringkat pertama dalam hal jumlah daftar orang yang masuk ke penghargaan. Rinciannya peringkat negara berdasarkan jumlah terbanyak warganya yang masuk dalam daftar adalah India (61), diikuti oleh Singapura (34), Jepang (33), Australia (32), Indonesia (30) dan China (28).
Melalui daftar ini, Forbes mengumumkan 30 orang di 10 kategori. Diantaranya seni (seni & gaya, makanan & minuman), hiburan & olahraga; keuangan & modal ventura; media, pemasaran & periklanan; ritel & e-niaga; teknologi perusahaan; industri, manufaktur & energi; kesehatan & ilmu pengetahuan; dampak sosial dan teknologi konsumen.
Secara kolektif, 90 dari 300 entri dalam daftar tahun ini berasal dari Asia Tenggara, wilayah di mana ekosistem startup sedang meningkat dan menarik uang VC global.
Ketika pandemi memaksa hubungan internasional di sebagian kawasan Asia ditutup, Singapura telah berhasil menarik pengusaha dari seluruh kawasan untuk mendirikan bisnis mereka di negara itu.
Indonesia, bagaimanapun, bisa dibilang sebagai sarang startup di Asia Tenggara. Menurut laporan Google, Temasek dan Bain, e-Conomy SEA 2021 yang diterbitkan pada November, US$ 4.7 miliar atau Rp 68,3 triliun (kurs Rp 14.539) uang VC masuk ke startup Indonesia pada paruh pertama 2021.
Forbes 30 Under 30 Asia mencatat pengusaha Indonesia yang merupakan 10% dari keseluruhan daftar itu, sebagian besar membangun bisnis untuk melayani populasi 274 juta jiwa yang semakin paham teknologi. Debeasinta Budiman dan Garret Koeswandi melakukan hal itu.
Di tempat lain dalam daftar, banyak nama akrab yang baru-baru ini menjadi berita utama di seluruh dunia. Ada 15 atlet Olimpiade dan atlet dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia tahun ini termasuk pemain ski kelahiran Amerika Serikat, Eileen Gu yang membela China di Olimpiade Musim Dingin Beijing tahun ini, dan memenangkan dua medali emas dan satu perak di acara tersebut.(dtf)