Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kementerian Pertanian mengungkap Indonesia tidak memiliki cadangan protein nasional, dalam hal ini telur dan ayam. Keterangan ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah.
"Sampai hari ini cadangan protein nasional kita tak ada, nol. Kalau ada apa-apa outbreak ayam sekarang nggak ada cadangan dari ayam dan telur karena belum ada 'Bulognya'," katanya di Kantor KPPU, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/20222).
Menurutnya, harus ada badan khusus atau BUMN yang memegang cadangan protein nasional Indonesia. Meski demikian Nasrullah mengatakan belum mengetahui bagaimana bentuk badan tersebut.
"Belum tau apa bentuknya nanti, semua bisa, BUMN melaksanakan cadangan juga bagus," ujarnya.
Sementara saat ini, menurut Nasrullah surplus protein nasional tersebut hanya 5-10%. Surplus itu bukan pada pemerintah, melainkan peternak.
"Itu pun bukan ada di tangan. Terapi ada di peternak," ujarnya.
Nasrullah menambahkan seharusnya negara memiliki surplus protein minimal 20% sampai 30%. Ia pun meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk mendorong pemerintah membuat cadangan protein.
Hal ini dilakukan agar bisa membantu menyelamatkan harga pakan di bawah harga pakan produksi (HPP).
"Semoga KPPU bisa mendorong pemerintah. Saat harga di bawah HPP menjadi tugas pemerintah selamatkan. Dirjen Peternakan melakukan pemusnahan telur sebelum menetas. Miris juga. Tapi itu adalah cara yg menurut kami bisa dilakukan untuk imbangi," tutupnya.(dtf)