Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Dipicu berkurangnya permintaan dari buyer (pembeli), volume ekspor karet Sumatra Utara (Sumut) bulan Mei turun sangat tajam. Kondisi ini sama dengan tahun 2021 lalu dimana penurunan yang tajam juga terjadi pada bulan Mei. Tapi pada saat itu, penurunan volume diakibatkan banyaknya delay shipment karena kelangkaan kontainer.
Volume ekspor karet Mei 2022 tercatat jeblok 17,6% menjadi 26.051 ton dibandingkan ekspor bulan April 2022. "Bila dilihat total volume ekspor Januari-Mei 2022 juga masih terjadi penurunan sebesar 3,07% menjadi 152.872 ton bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, Rabu (15/6/2022).
Untuk negara tujuan eksporbkaret bulan Mei sebanyak 27 negara, dimana Rusia belum juga termasuk di dalamnya. Adapun lima negara tujuan ekspor utama karet Sumut adalah Jepang dengan porsi 28,74%, Amerika Serikat (AS) sebesar 14,21%, Brazil sebesar 10,54%, lalu Turki sebesar 7,34%, dan Cina sebesar 7,04%.
Edy mengatakan, faktor yang mempengaruhi penurunan volume ekspor utamanya masih disebabkan semakin berkurangnya permintaan buyer dari pabrikan ban. Bila diperhatikan secara global, pembelian dari pihak buyer ke Indonesia berkurang, namun ke negara produsen karet lainnya meningkat. "Kecenderungan pabrik ban di pasar global membeli karet dari Thailand yang harganya lebih murah dibandingkan Indonesia. Penurunan volume ekspor juga dipengaruhi adanya sedikit delay shipment," katanya.
Sementara terkait pasokan, kata Edy, saat ini produksi dari perkebunan karet ada sedikit gangguan karena peningkatan frekuensi curah hujan belakangan ini.