Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tapsel. Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatra Utara terus memantau perkembangan 13 ekor hewan kurban yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disesase (FMD) dan apthtae epizooticae. Hewan kurban yang terpapar PMK telah diisolasi/diasingkan dari yang lain.
"Kondisinya sudah mulai membaik, 13 ekor yang terpapar di isolasi di Pargarutan," ujar Kadis Pertanian Tapsel, Bismark Muara Tua melalui pesan whatshapp, Kamis (16/6/2022).
PMK ini telah menyebar tidak hanya di Jawa Timur di Lamongan, Mojokerto dan Aceh Tamiang dan Aceh Timur bahkan di sejumlah daerah di Tapanuli bagian selatan.
Data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara mencatat sebanyak 73 ekor hewan ternak di Kota Padangsidimpuan terjangkit PMK. Selanjutnya, Mandailing Natal 28 ekor, Tapanuli Selatan 13 ekor dan Kabupaten Padang Lawas Utara 11 ekor.
Atas temuan ini pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara melakukan rapat kordinasi mendadak. Dan sejumlah daerah yang dilaporkan positif terjangkit PMK mulai melakukan penyisiran kemungkin kontak erat (tracing).
Kadis Pertanian Tapsel mengatakan bahwa setalah mengetahui kasus ini pihak melakukan cek poin kandang hewan ternak disejumlah tempat.
"Terkait temuan kasus PMK ini kita bergerak cepat melakukan cek poin di 5 tempat, yaitu Sijorni, Parsariran, Aek Latong, Kapuran, dan Simpang ,Damparan"ujar Bismark
Bismark Maratua mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati membeli hewan kurban. Kalau kuatir dengan kesehatan hewan jangan ragu meminta surat keterangan sehat dari dokter hewan setempat.
"Saran kepada peternak ataupun pedagang agar lebih hati hati membeli ternak....kalau ragu minta surat keterangan sehat dari daerah asal ternak melalui dr hewan di kabupaten asal ternak,"katanya.
Dia juga mengimbau peternak agar menjaga kebersihan kandang. Kesehatan hewan juga bisa berpengaruh dari kandang yang bersih.