Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Serdang Bedagai. Para petani padi di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) mengeluhkan sulitnya mendapatkan berbagai jenis pupuk, baik pupuk subsidi maupun nonsubsidi. Hal itu telah terjadi sejak beberapa bulan di beberapa kecamatan.
"Sudah sejak beberapa bulan memang kita sulit mau dapat pupuk di sini. Apalagi pupuk subsidi kita tidak bisa membeli," kata Longga Manurung salah seorang petani di Gempolan Kec Sei Bamban, Kabupaten Sergai ketika dikonfirmasi, Minggu sore (3/7/2022).
Karena hal itu, Longga Manurung pun sampai harus rela membeli pupuk ke luar kota seperti Kota Tebing Tinggi.
"Ya kami harus beli pupuk itu ke Kota Tebing Tinggi, tapi kan itu jauh ya, kadang kita sulit juga kalau sampai jauh hanya mau beli pupuk pasti biaya lebih tinggi, karena biaya transportasi," ungkapnya.
Di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sergai saat ini tengah memasuki musim tanam padi. Saat inilah dimana para petani juga memerlukan pupuk untuk tanamannya.
RIcan Siburian, petani warga Perbaungan juga menyatakan hal yang sama. Dia mengatakan, biasanya mereka melakukan pemupukan pertama beberapa hari usai penyemaian bibit padi.
"Biasa ini kami sudah selesai jetor lahan, kita semai bibit. Tak lama lagi baru masuk pemupukan pertama. Tapi ya begitu tidak semua petani bisa dapat pupuk subsidi," keluhnya.
Jika kondisi sudah begitu, tak jarang petani harus rela merogoh kocek lebih dalam, untuk membeli pupuk non subsidi karena perbedaan harga yang lebih tinggi.
"Ya mau tidak mau kita beli pupuk yang non subsidi tapi itu pun kadang kadang tidak bisa langsung dapat juga," ujarnya.
Dia pun berharap agar pemerintah setempat cepat merespon keluhan petani di Kabupaten Sergai. "Kita maunya pemerintah hadirlah melihat kesulitan para petani seperti kami ini," tandasnya.
Kabupaten Serdang Bedagai merupakan daerah agraris dan perikanan. Sangat banyak warga yang bekerja sebagai petani dimana 100 ribu hektare lahan ditanami tanaman sawit, serta lebih dari 30 ribu hektare tanaman padi yang menjadi sumber mata pencaharian warga.