Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Setelah pekan lalu naik hingga Rp 500/kg, harga TBS sawit di Sumatra Utara (Sumut) pekan ini kembali melempem. Ada beberapa daerah penghasil sawit yang mendapatkan harga yang stagnan dan sebagian lagi bahkan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pekan lalu. Merujuk pada data Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), harga tertinggi pekan ini hanya naik Rp70 menjadi Rp 1.580/kg dari pekan lalu Rp 1.510/kg.
Di pasar internasional sendiri, harga CPO mulai merangkak naik. Harga CPO saat ini dibanderol di level MYR 3.728/ton dari sebelumnya MYR 3.489/ton. Kinerja CPO memang masih sangat jauh jika dilihat dari rekor tertinggi sepanjang masa yakni MYR 8.034/ton yang dicapai pada 2 Maret lalu.
Secara rinci, harga TBS di 15 daerah penghasil sawit di Sumut pekan ini yakni:
1. Langkat Rp1.200 dari sebelumnya Rp1.300/kg
2. Deli Serdang Rp1.100 dari sebelumnya Rp1.250/kg
3. Serdang Bedagai Rp1.470 dari sebelumnya Rp1.400/kg
4. Simalungun tetap Rp1.375/kg
5. Batubara tetap Rp1.150/kg
6. Asahan Rp1.250 dari sebelumnya Rp1.200/kg
7. Labuhanbatu Utara Rp1.385 dari sebelumnya Rp1.300/kg
8. Labuhan Batu Rp1.440 dari sebelumnya Rp1.410/kg
9. Labuhanbatu Selatan Rp1.430 dari sebelumnya Rp1.350/kg
10. Padanglawas Utara Rp1.420 dari sebelumnya Rp1.350/kg
11. Padanglawas Selatan Rp1.580 dari sebelumnya Rp1.510/kg
12. Tapanuli Selatan Rp1.400 dari sebelumnya Rp1.300/kg
13. Tapanuli Tengah Rp1.100 dari sebelumnya Rp1.030/kg
14. Mandailing Natal Rp1.180 dari sebelumnya Rp1.170/kg
15. Pakpak Bharat Rp1.150 dari sebelumnya Rp1.100/kg
Sementara itu, untuk harga rata-rata TBS di daerah penghasil sawit di Sumut pekan ini berkisar Rp1.150 hingga Rp1.580/kg dari Rp1.100 hingga Rp1.510/kg di pekan lalu.
Menurut Ketua DPW Apkasindo Sumut, Gus Dalhari Harahap, harga TBS yang diterima petani pekan ini memang mengecewakan. Sebab pekan lalu harganya langsung naik setelah ada keputusan pemerintah untuk menghapus tarif pungutan ekspor kelapa sawit dan turunannya hingga 31 Agustus 2022.
"Bahkan ada daerah penghasil yang mendapatkan kenaikan harga hingga Rp500/kg. Nah, awalnya kami berharap tren kenaikan itu terus berlanjut pekan ini. Apalagi penghapusan tarif pungutan ekspor kan bersifat sementara. Jadi petani berharap bisa mendapatkan harga tinggi selama periode itu. Tapi kenyataannya di pekan lalu saja harga naik tinggi," kata Gus, Rabu (27/7/2022).
Gus menambahkan, petani akan semakin sulit mendapatkan harga di level Rp3.000-an/kg kembali jika kondisi seperti ini masih berlanjut di pekan-pekan depan. Meski memang harga TBS petani tidak terlepas dari kinerja CPO di pasar internasional, namun Pemerintah harusnya jangan lepas tangan juga soal pengawasan tata niasa TBS.
"Karena di kondisi saat ini, petanilah yang sangat dirugikan. Saat ada masalah, harga di petani langsung dibabat habis dan sebaliknya saat harga mahal, justru petani lambat mendapatkan penyesuaian. Bahkan, sudah ada aturan pemerintah pun, kadang tidak terlihat realisasinya di lapangan. Makanya perlu ketegasan dari Pemerintah untuk pengawasan yang ril agar petani tidak semakin terpuruk," kata Gus.