Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan subsidi dan kompensasi energi akan bengkak melewati Rp 502,4 triliun meski harga BBM Pertalite, Solar dan Pertamax naik. Maksimal diperkirakan mencapai Rp 649 triliun.
Sri Mulyani mengatakan subsidi energi akan tembus Rp 649 triliun jika harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) dalam setahun tembus di atas US$ 100 per barel.
"Apabila harga rata-rata ICP setahun masih di atas US$ 100/barel, maka total subsidi BBM masih akan mencapai Rp 649 triliun," kata Sri Mulyani dalam postingan di akun Instagram-nya, Minggu (4/9/2022).
Perkembangan dari harga ICP akan terus dipantau pemerintah. Jika harga ICP berada di area US$ 85/barel, subsidi energi dan kompensasi bengkaknya 'hanya' menjadi Rp 591 triliun, namun jika ICP masih di level US$ 99/barel bengkaknya menjadi Rp 605 triliun.
"Perkembangan dari ICP ini harus dan akan terus dimonitor karena suasana geopolitik dan proyeksi perekonomian dunia masih akan sangat dinamis," ucap Sri Mulyani.
Seperti diketahui bersama, harga BBM Pertalite naik dari Rp 7.650/liter menjadi Rp 10.000/liter, Solar naik dari Rp 5.150/liter menjadi Rp 6.800/liter, Pertamax naik dari Rp 12.500/liter menjadi Rp 14.500/liter. Ini berlaku 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.
"Kita akan terus memantau dampak inflasi, pertumbuhan ekonomi, serta indikator dengan adanya penyesuaian tarif BBM," ujar Sri Mulyani.(dtf)