Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Bitcoin menjadi mata uang digital terbesar dan paling tenar di dunia. Namun, belakangan ini harga uang digital itu mengalami penurunan.
Harga Bitcoin saat ini bertahan di level US$ 20.000 dan belum ada kenaikan yang signifikan sejak Juni lalu. Bahkan selama 30 hari belakangan ini harga Bitcoin merosot 2,7% dan sebelumnya sempat naik 4% menurut data Coinglass.
Penurunan dan tidak adanya peningkatan harga yang tinggi, membuat Bitcoin ditinggalkan oleh investor. Kini diketahui para pecinta Bitcoin mencari mata uang digital yang lebih menguntungkan, seperti Ethereum.
"Bitcoin tidak mati, hanya membosankan saat ini, jadi para pedagang sudah mencari alternatif," kata Martin Leinweber, ahli strategi produk aset digital di MarketVector dikutip dari Reuters, Rabu (7/9/2022).
Menurut CEO FRNT Financial, Stéphane Ouellette mengatakan penurunan harga Bitcoin sejauh ini menjadi yang terlama. Jadi, tidak heran jika investor mencari alternatif lain yang lebih menguntungkan.
"Ini telah menjadi periode penurunan volatilitas yang relatif lama, sekarang melampaui apa pun yang telah kita lihat bahkan di 2019 di mana level ini berlangsung sekitar seperempat hingga seperempat setengah," kata Stéphane Ouellette, CEO di penyedia derivatif kripto. Keuangan FRNT.
Sementara Ethereum tercatat mengalami kenaikan harga. Peningkatan itu disebut karena efek samping dari volatilitas tenang Bitcoin.
Ethereum adalah kripto nomor dua terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar sekitar US$ 190 miliar versus Bitcoin US$ 380 miliar. Harga Ethereum telah meningkat 50% sejak awal Juli sementara Bitcoin datar.(dtf)