Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Peralatan bongkar muat barang (container crane/CC) di Terminal Peti Kemas (TPK) Pelabuhan Belawan mengalami kerusakan yang membuat proses bongkar muat barang ekspor impor terganggu. Kerusakan kontainer juga terjadi di pelabuhan konvensional yang juga mengganggu proses bongkar muat barang.
Kerusakan container crane tersebut diungkapkan sejumlah pengusaha penyedia jasa yang ada di Pelabuhan Utama Belawan. Mereka menyebutkan, kerusakan CC di TPK terjadi pada periode 7-10 November 2022. Sedangkan kerusakan serupa di terminal konvensional terjadi selama beberapa hari di bulan Oktober.
"Kerusakan peralatan bongkar muat tersebut sangat meresahkan dan merugikan bagi banyak pihak. Sebab, selain membuat kegiatan bongkar muat terganggu, keterlambatan pengiriman barang membuat pengusaha difinalti mitra bisnis," sebut sumber dari salah satu pelaku usaha yang menolak namanya disebutkan.
Dia menyebut dua kali kasus kerusakan tersebut sudah disampaikan kepada asosiasi tempat pelaku usaha bernaung, termasuk kepada Kadin Sumut.
Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Sumut Surianto SH membenarkan pihaknya ada menerima laporan dari kalangan pengusaha perihal kerusakan peralatan tersebut.
Dia menegaskan, dampak kerusakan peralatan bongkar muat barang tersebut jangan dibebanlan kepada penyedia jasa. Melainkan harus menjadi tanggungan pihak Pelindo sebagai pengelola badan usaha pelabuhan.
Secara terpisah Ketua Kadin Sumut, Khairul Mahalli menyebutkan kerusakan peralatan CC yang terjadi di Pelabuhan Belawan harus menjadi perhatian serius bagi pihak PT Pelindo yang kini sudah menjadi sebuah holding.
Menurut dia, pihak maintenance CC harus lebih sigap mengatasi berbagai ganngguan pelayanan termasuk mengatasi kerusakan.
"Kami akan mempertanyakan hal ini kepada pihak Pelindo bagaimana ke depan supaya jangan sampai terjadi gangguan pelayanan selama berhari hari," kata Mahalli.
Pihak pengela Terminal Peti Kemas Belawan melalui Humas Fauzi yang dihubungi Selasa sore (15/11/2022) membenarkan kerusakan peralatan CC tersebut.
Menurut dia, layaknya seperti mesin maka kerusakan peralatan CC tersebut merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Dalam konteks ini, katanya, pihaknya berupaya melakukan perbaikan secepatnya.
Dia mengatakan, kerusakan peralatan CC tidak sampai membuat kegiatan bongkar muat di TPK Belawan menjadi stagnan. Sebab, ada peralatan lain yang bisa beroperasi melalukan kegiatan bongkar muat kapal.
Ditanya berapa unit CC yang mengali kerusakan, dan nilai kerugian yang timbul, Fauzie mengaku belum mengetahuinya.