Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi meminta kepada pihak rumah sakit (RS), khususnya manajemen Rumah Sakit Columbia Asia (RSCA) Medan untuk meningkatkan pelayanan. Sebab, setiap tahun uang atau biaya berobat warga Sumut ke luar negeri, terutama Malaysia dan Singapura mencapai Rp 80 triliun per tahun.
“Ini sangat penting jadi perhatian kita bersama, masyarakat Indonesia menghabiskan Rp146 triliun satu tahun untuk berobat ke luar negeri, dari Sumatera Utara yang berobat ke Penang, Singapura, baik itu warga Sumatera Utara dan Aceh mencapai Rp 80 triliun per tahu, padahal ada Rumah Sakit Columbia Asia Medan,” kata Edy Rahmayadi dalam sambutannya saat membuka Medical Fair 2022 yang digelar RSCA Medan selama tiga hari yakni Jumat (18/11) hingga Minggu (20/11/2022), di Regale International Convention Centre, Jalan H Adam Malik, Medan.
Pada acara tersebut turut hadir GCEO Columbia Asia Internasional, dr Chan Boon Kheng; CEO Columbia Asia Indonesia, Mr Naveen Kumar Mantha; Direktur RSCA Medan, Prof dr Sutomo Kasiman SpPD SpJP(K); General Manager RSCA Medan, Deny Hidayat;, Ketua Panitia Medical Fair 2022, dr Sabar Petrus Sembiring SpPD FINASIM, dan perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, Dinas Kesehatan Kota Medan, Dinas Pariwisata Sumut dan Medan.
Mantan Pangkostrad ini meminta kepada tenaga medis di Sumatera Utara dan RSCA Medan secara khusus agar meningkatkan pelayanan dengan pelayanan yang ramah, murah senyum dan tidak membedakan pasien yang akan dirawat. Gubsu meminta semua warga Sumut harus dilayani dengan baik agar tidak berobat lagi ke luar negeri.
Menurut Gubsu, dokter dan alat kesehatan di Sumatera Utara secara khusus dan Indonesia secara umum tidak kalah dengan luar negeri. “Boleh adu dengan luar negeri, soal dokter dan peralatan kesehatan yan kita miliki, tapi ini bukan soal kalah dan menang, tapi rakyat tidak susah saat datang berobat, dilayanilah dengan baik masyarakat Sumut terkhusus dari kelas menengah hingga hingga ke bawah, jangan langsung ditanya uangnya, obati dulu, kalau tak ada uang rakyatku, nanti saya yang bayar,” pinta Edy Rahmayadi.
Kalau pelayanan sudah meningkat dan baik, kata Edy, maka masyarakat Sumut dan Aceh tidak lagi berangkat ke luar negeri untuk berobat. Artinya, biaya perobatan yang mencapai Rp 80 triliun tersebut tidak lagi melayang ke luar negeri, tapi sudah tinggal di Sumatera Utara dan angaran tersebut sudah bisa dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur jembatan dan jalan.
Terkait acara Medical Fair 2022 yang digelar RSCA Medan tersebut diharapkan agar informasi yang disampaikan bisa diterima masyarakat kecil, bukan hanya masyarakat pemilik kendaraan mewah. Untuk itu Gubsu menyarankan kepada pihak RSCA Medan untuk menggelar acara sama untuk tahun mendatang dekat pasar sentral atau di lapangan benteng agar mudah dijangkau masyarakat bawah.
CEO Columbia Asia Indonesia, Naveen Kumar Mantha, mengatakan, selama Medical Fair 2022 itu banyak kegiatan yang digelar, antara lain pameran layanan rumah sakit wisata medis Kota Medan, pameran fasilitas dan alat kesehatan, pameran pharmaceutical, pameran bank dan asuransi, pameran UMKM, hotel, travel agent dan sekolah kesehatan. Menurut Naveen kegiatan ini merupakan yang pertama di Sumatera Utara yang diselenggarakan oleh rumah sakit.
Naveen Kumar Mantha menambahkan, Medical Fair 2022 ini merupakan perhelatan kegiatan kesehatan yang sangat baik sekali untuk lebih memajukan fasilitas dan layanan kesehaatan di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan.
“Dengan adanya kegiatan Medical Fair 2022 ini sangat diharapkan penyedia jasa kesehatan semakin aktif dan produkstif untuk terus memberikan pelayanan kesehatan agar kualitas hidup masyarakat semakin lebih meningkat,” katanya.
dr Sabar Petrus Sembiring mengungkapkan, Medical Fair tersebut sudah lama direncanakan tapi terhambat dengan pandemi Covid-19. Kemudian, awal tahun 2022 RSCA Medan ditetapkan sebagai RS rujukan wisata di Medan dan di Sumatera Utara.
“Sertifikat yang kami terima bukan hanya dipajang, tapi diwujudkan dengan meningkatkan pelayanan kesehatan, salah satu caranya kegiatan Medical Fair 2022 ini,” jelas Sabar Petrus Sembiring.
Menurut General Manager RS Columbia Asia Medan, Deny Hidayat, selama tiga hari Medical Fair 2022 tersebut diikuti bank, asuransi, rumah sakit, perusahaan swasta, perusahaan BUMN, asuransi, dinas pariwisata, PERSI, ARRSI. Kemudian, diisi berbagai kegiatan antara lain pameran farmasi, fasilitas dan alat kesehatan, pameran perbankkan, healhttalk, simposium, lomba mewarnai, lucky draw, special quiz, entertaint and others.
Disebutkan, bukan hanya fasilitas dan alat kesehatan Rumah Sakit Columbia Asia Medan yang akan dipamerkan tapi ikut juga fasilitas rumah sakit lainnya yang ikut berpartisipasi dalam acara Medical Fair 2022 tersebut seperti RS H Adam Malik Medan, Rumah Sakit Royal Prima dan Klinik Altara. Sebanyak 60 perusahaan farmasi dan alat kesehatan yang mengikuti acara pameran dan ditargetkan seribu orang setiap hari masyarakat bergantian menghadiri acara tersebut.
“Tujuan Medical Fair 2022 ini untuk mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai farmasi (obat), fasilitas dan alat kesehatan yang ada saat ini baik itu di Rumah Sakit Columbia Asia Medan dan rumah sakit lainnya. Edukasi ke masyarakat soal teknologi kesehatan yang ada saat ini di Medan secara khusus dan Indonesia umumnya,” kata Deny Hidayat.