Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sepekan menjelang Imlek, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Medan terpantau stabil dibandingkan dengan akhir pekan sebelumnya. Berdasarkan pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga cabai merah di Kota Medan masih berada dikisaran Rp 35.000/kg, sementara cabai rawit dijual dikisaran Rp 45.000-an/kg atau naik Rp 3.000/kg. Sejumlah harga kebutuhan pangan lainnya juga masih terpantau stabil. Diantaranya adalah beras yang berada dalam rentang Rp 9.750 hingga Rp 13.200/kg-nya.
Telur ayam segar masih dikisaran Rp 28.550/kg, bawang merah dikisaran Rp 31.500/kg, bawang putih Rp 25.700/kg, minyak goreng curah dikisaran Rp 15.000/kg, daging sapi dikisaran Rp 124.000 hingga Rp 134.000/kg. Untuk daging ayam dikisaran Rp 33.300/kg atau turun sekitar Rp 1.000/kg. Selain itu, sudah mulai terlihat penurunan pada komoditas tanaman sayur-sayuran.
Sementara itu, untuk harga beras yang dikeluhkan masyarakat karena harganya konsisten mengalami kenaikan secara terus menerus, diperkirakan akan kembali turun nantinya paling cepat terjadi pada akhir bulan Januari ini. "Penurunan harga beras nantinya akan lebih banyak didorong oleh stabilisasi harga beras yang dilakukan oleh Bulog," kata Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, Selasa (17/1/2023).
Menurut Gunawan, karena sudah memasuki musim panen, maka pasokan gabah diproyeksikan akan kembali melimpah. Dan nantinya akan menurunkan harga beras. "Jadi saya melihat pasokan beras impor Bulog yang tengah dalam perjalanan ini sangat berpeluang menekan harga beras sekitar Rp 250 hingga Rp 1.000/kg nantinya. Beras premium dan super berpeluang mengalami tekanan harga yang lebih besar," katanya.
Dikatakan Gunawan, karena kualits beras impor Bulog ini setara dengan beras kualitas medium dan disisi lain beras murah yang ada di Kota Medan juga lebih lambat mengalami kenaikan dibandingkan dengan beras medium dan super belakangan ini. Selanjutnya musim panen raya akan terjadi sebelum Ramadan (Februari-Maret). Jadi ada kemungkinan beras turun dulu, selanjutnya stabil hingga Idulfitri nantinya.
Potensi penurunan harga beras juga akan tertahan dengan kebijakan menaikkan HPP yang dilakukan oleh BAPANAS. Jika Harga Pembelian Pemerintah (HPP) naik, maka petani yang akan senang menyambut kenaikan tersebut. Namun disaat HPP dinaikkan, maka bukan hanya Bulog saja yang akan membeli. Pihak swasta juga akan menaikkan harga pembelian yang lebih tinggi dibandingkan dengan Bulog.
"Jadi di lapangan akan ada persaingan antara Bulog dengan pihak swasta dalam menyerap padi petani. Hal inilah yang berpotensi menahan harga beras untuk sulit turun, dan kerap jadi biang kerok harga beras cenderung bertahan di harga atas dalam tempo waktu tertentu," kata Gunawan.
Menurut Gunawan, harga bahan pokok tidak akan mengalami perubahan yang banyak menjelang Imlek. Memang untuk sejumlah harga pernak pernik imlek atau harga buah-buahan tertentu berpeluang naik. Namun imlek diperkirakan tidak akan memicu terjadinya gejolak harga yang ekstrim. "Dan harga sejumlah kebutuhan pangan pokok akan bergerak stabil hingga perayaan imlek usai nantinya," katanya.