Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Di Hari Pers Nasional (HPN) 2023 masyarakat Nias boleh bangga. Pasalnya, baru oholu yang berasal dari Kepulauan Nias menjadi salah satu unsur (komponen) dalam desain maskot HPN 2023.
Selain komponen baru oholu, dalam maskot HPN 2023 ada juga unsur harimau, kamera dan pena. Masing-maisng unsur memiliki makna tersendiri.
Dilansir dari laman resmi Pemprov Sumut, baru oholu yang merupakan pakaian adat daerah Nias, sebagai bagian dari adat budaya di Sumatera Utara.
Makna baru oholu ini melambangkan kekuatan, keberanian, dan kapabilitas para prajurit yang juga harus menjiwai pers nasional.
Tokoh budaya Nias, Baziduhu Zebua mengapresiasi Pemerintah Propinsi Sumatera Utara dan pers yang telah mencantumkan baru oholu sebagai unsur budaya dalam maskot HPN 2023.
Dirinya pun merasa bangga. Karena menurut Baziduhu, baru (baju) oholu yang dipakai sebagai busana oleh orang tua leluhur orang Nias dulu, sekarang sudah populer malah bisa digunakan menjadi maskot HPN.
"Tentu kita bangga sebagai orang Nias bahwa budaya orang Nias dalam bentuk budaya leluhur memakai busana kulit kayu yang disebut baru oholu itu cukup dikenal masyarakat luas di negara kita ini," kata Baziduhu Zebua, di Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Selasa (7/2/2023).
Menurut sejarah, bagi masyarakat Nias baru oholu merupakan baju yang terbuat dari kulit kayu, pohon oholu namanya di Pulau Nias.
"Dulu pada masa kuno dimana orang Nias belum mengenal kain tekstil, hanya mengenai kulit kayu yang dapat dipakai untuk menutupi tubuhnya," ungkapnya.
Baziduhu menceritakan, kala itu caranya kulit kayu oholu dipukul-pukul untuk menghasilkan serat. Lalu dibentuk menjadi busana yang sangat sederhana.
"Hanya cukup untuk menutup sebagian tubuh. Itu namanya baru oholu," sebut Baziduhu Zebua.
Dikatakan, baru oholu khusus dipakai laki-laki sebagai saombo (cawat). Sedangkan baju dibuat sangat sederhana, seperti rompi pada masa itu.
Sementara perempuan memakai kain dari bahan bulu ladari, untuk menutup rok dan blusnya.
Setelah mengenal kain tekstil mereka kemudian beralih dan menggunakan pakaian tersebut sebagai bahan busana.
Ditambahkan, kulit serat oholu sangat kuat jika dipilin. Tak heran bila, selain digunakan sebagai bahan busana laki-laki, juga kerap dijadikan sebagai tali pengikat kaki ternak babi sehingga tidak mudah putus.
Bahkan tali pilinan oholu biasanya dipakai untuk mengikat babi gede yang dipergunakan pada acara pesta pernikahan di Nias. Babi adat itu diikat tali pilinan melingkar dari ketiak ke punggung dan kedua kaki belakang diikatkan tali pilinan oholu.
Lebih lanjut Baziduhu menjelaskan, baru oholu di maskot HPN menunjukan publikasi yang memperlihatkan betapa uniknya budaya Nias kepada masyarakat luas.
"Kita berharap melalui maskot HPN 2023 ini budaya Nias semakin dikenal masyarakat luas di seluruh Indonesia," harapnya.
Hari Pers Nasional 2023 dipusatkan pelaksanaannya di Medan Sumatra Utara 7-12 Pebruari 2023.
Adapun Maskot HPN 2023 adalah harimau yang memiliki makna sebagai fauna Sumatera yang dilindungi.
Baru oholu yang merupakan pakaian adat daerah Nias, sebagai bagian dari adat budaya di Sumatera Utara. Makna baru oholu ini melambangkan kekuatan, keberanian, dan kapabilitas para prajurit yang juga harus menjiwai pers nasional.
Pena merah menggambarkan kerja-kerja pers di tanah air dalam meningkatkan kompetensi. Kamera sebagai salah satu alat jurnalistik yang menggambarkan teknologi dalam jurnalistik.***