Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com, Medan - Beberapa waktu yang lalu ada dua jenis ikan di Sungai Muara Batang Gadis (MBG), Kabupaten Mandailing Natal (Madina) ditemukan berparasit.
Dua jenis ikan itu, yakni ikan sulum dan aporas, dan sering dikonsumsi oleh masyarakat Desa Hutabaringin yang tinggal di sekitar Sungai MBG tersebut.
"Sampai sekarang kedua jenis ikan tersebut masih dalam penelitian yang intensif," kata Analis Akuakultur Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumatera Utara, Widodo, kepada medanbisnisdaily.com, Senin (27/3/2023).
Ia menyebutkan, pihak yang melakukan penelitian adalah dari para analis di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang memang ikut terjun langsung mengambil sampel dua jenis ikan itu ke Desa Hutabaringin.
"Penelitian intensif oleh KKP perlu dilakukan karena hal ini cukup menyita perhatian secara ilmiah," ujar Widodo.
Alasannya, kata dia, karena hanya di dua jenis ikan bertubuh mungil itu saja yang ditemukan ada parasitnya.
"Sementara di perut ikan lainnya yang bertubuh lebih besar justru tidak ditemukan parasit. Tentu ini kan membutuhkan penelitian yang lebuh intensif," kata dia.
Namun pria yang akrab disapa Dodo ini meminta masyarakat, terutama yang tinggal di Desa Hutabaringin, untuk tidak mencemaskan soal dua jenis ikan itu.
"Bisa, kok, masih bisa dikonsumsi ikan itu. Asal dibuang aja bagian perutnya," tegas pria yang akrab disapa Dodo ini.
Sekadar mengingatkan, beberapa waktu yang lalu warga Desa Hutabaringin, Kecamatan kotanopan, Madina, sempat digegerkan dengan penemuan parasit di ikan sulum dan aporas tersebut.
Padahal kedua jenis ikan bertubuh mungil itu sering mereka konsumsi. Temuan ini mereka laporkan ke Dinas Perikanan Madina, untuk selanjutnya diteruskan ke DKP Sumut dan KKP.
Ketiga instansi tersebut akhirnya mendatangi langsung sungai MBG di Desa Hutabaringin untuk mengambil sampel kedua jenis ikan tersebut.