Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini menyebut bahwa stunting pada anak-anak di Indonesia tak hanya terjadi pada keluarga miskin, tetapi juga terjadi pada anak orang kaya. Hal tersebut disampaikan saat dirinya mengunjungi Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, dalam rangka memastikan kesehatan anak maupun balita di sana.
"Anaknya orang kaya yang stunting juga ada," ujar Presiden Jokowi usai meninjau penanganan stunting di Posyandu Sarimulyo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, ditayangkan dalam Youtube Sekretariat Presiden, seperti dikutip Minggu (23/7/2023).
Stunting yang terjadi pada anak dari keluarga berkecukupan bukan karena tak memiliki dana untuk membeli pangan bergizi. Melainkan kesibukan orang tua, sehingga mereka tak memperhatikan gizi anak.
"Karena orang tuanya terlalu sibuk, anaknya nggak keurus gizinya," sambungnya lagi.
Di samping itu, ia juga menjelaskan bahwa pemerintah memiliki target tingkat stunting secara nasional pada tahun 2024 dapat berada di bawah 14 persen. Jokowi optimis lantaran hal tersebut bisa tercapai karena adanya anggaran yang cukup dari pemerintah.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah akan selalu memantau dan mengecek penurunan stunting secara rutin untuk mengendalikan tingkat stunting di setiap daerah
"Kita cek setiap dua minggu, setiap bulan kita cek dan kelihatan siapa yang tinggi, siapa yang turun akan kelihatan, kita selalu kontrol dengan cara-cara yang seperti itu," imbuh Jokowi.(dth)