Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum melakukan sejumlah program berkelanjutan penanggulangan stunting di sekitar wilayah operasional dalam rangka mendukung Indonesia Bebas Stunting 2030.
Program tersebut antara lain Perbaikan Gizi Balita Stunting, Program Bapak Asuh, dan Program Preventif Pencegahan Stunting untuk Ibu Hamil.
Corporate Secretary Inalum Mahyaruddin Ende menyebut program-program ini sudah sejalan dengan arahan pemerintah dan mengacu pada Sustainability Development Goals 2030 sehingga program berjalan berkelanjutan dan dapat diukur setiap progres dan evaluasinya.
Dengan metode tersebut, diharapkan bisa bergerak lebih efektif dalam mendukung program pemerintah.
"Inalum memiliki 3 program utama dalam penanganan stunting di wilayah operasional. Tiga program ini kita buat terukur dan jelas targetnya sehingga lebih berkelanjutan. Metode dan program ini kami pilih agar penanganan stunting bisa lebih efektif. Pun kita melakukan kolaborasi dengan banyak pemangku kepentingan mengingat penanganan stunting merupakan tugas gotong royong masyarakat Indonesia,” ujar Mahyaruddin, dalam keterangannya diterima medanbisnisdaily.com, Minggu (30/7/2023).
Dikatakannya, dalam melakukan program-program tersebut, Inalum berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten dan provinsi, Ikatan Dokter Anak Indonesia, civitas akademika Fakultas Kedoktertan Universitas Sumatera Utara, LSM, dan komunitas lainnya.
Vice President CSR Inalum, Ali Hasian menyebut bahwa ketiga program ini diharapkan bisa mempercepat program Indonesia Bebas Stunting 2030 dan bisa membantu menciptakan generasi emas Indonesia 2045.
“Kami dari Inalum percaya bahwa penanganan stunting tidak hanya merupakan perbaikan gizi semata, melainkan juga sebuah upaya gotong royong semua pihak dalam menciptakan generasi baru Indonesia yang lebih baik dari generasi selanjutnya. Karena kami percaya, generasi yang baik bisa memajukan Indonesia ke level yang lebih tinggi dari sebelumnya,” tutup Ali.